Pengganti TPA Cikubang Belum Ada

Sumber:Pikiran Rakyat - 13 Juni 2006
Kategori:Sampah Luar Jakarta
BANDUNG, (PR), Pemkot Bandung belum menemukan lokasi pengganti TPA Cikubang. Untuk itu, sejak ditutupnya TPS Cikubang, Minggu (11/6), semua truk sampah dari Kota Bandung dan Kota Cimahi membuang muatannya ke TPA Gedig, Desa Sarimukti Kec. Cipatat Kab. Bandung.

Senin (12/6), sebanyak 156 truk sampah dari Kota Bandung, 17 truk dari Kota Cimahi, dan dua truk dari Kab. Bandung membuang sampahnya di TPA Gedig.

Kita masih mencari (TPA) yang lain untuk pengganti Cikubang. Namun, lahan milik Perhutani (Gedig-red) yang 21 hektare masih bisa digunakan, kata Wali Kota Bandung Dada Rosada, di Balai Kota, kemarin.

Dada menyatakan, upaya penanganan sampah jangka pendek terus diupayakan. Kemarin, giliran sampah dari TPS Sukamiskin, TPS Sadangserang, Jln Surapati, dan Pasar Cicadas yang diangkut dan dibuang ke TPA Gedig.

Sekarang lebih baik berbicara mengenai jangka panjang. Namun, enggak akan terbuka dulu, karena masalah tempatnya masih rahasia, ujar Dada.

Diare

Banyaknya tumpukan sampah di beberapa sudut di Kota Bandung mengundang wabah penyakit. Dari Puskesmas Puter dilaporkan, terjadi peningkatan jumlah penderita diare, diduga karena wilayah tersebut berdekatan dengan tumpukan sampah.

Sekarang kan sudah diangkut. Karena sampah banyak tidak terangkut sehingga menimbulkan bau, ada lalat, dan tikus. Jadi, menimbulkan diare dan gatal, kata Dada.

Namun, dia belum mendapat laporan mengenai meningkatnya kasus diare. Dia menyatakan, pihaknya juga menghimpun dana untuk kesehatan masyarakat di sekitar lokasi TPS.

Bagaimanapun, sekarang yang penting untuk mengangkut sampah, ujarnya.

Di Cikubang dilaporkan, bagian atas tanah lubang-lubang yang telah terisi penuh sampah dipasang pipa penyalur gas buangan.

Sampah yang ditimbun akan didiamkan beberapa lama untuk dimanfaatkan warga sekitar sebagai kompos.

Menurut Dada, dirinya belum menyiapkan kompensasi bagi warga sekitar TPA Cikubang sebagai rasa terima kasih Kota Bandung karena mereka mau menerima sampah.

Kompensasi ke Cikubang, akan dibicarakan nanti. Tapi, yang jelas kami menghargai tidak akan melupakan pihak-pihak yang telah membantu upaya penanganan sampah Kota Bandung, ujar Dada.

Tidak diundang

Berkomentar mengenai acara pemberian piala Adipura yang dinilai berdasarkan kebersihan kota/kab. se-Indonesia, Dada mengaku, dirinya tidak diundang pada acara tersebut.

Kalau tidak diundang berarti tidak dapat (penghargaan Adipura), kata Dada.

Menurut dia, meraih penghargaan Adipura atau tidak itu soal biasa. Sekarang tidak dapat, ya kita berupaya supaya ke depan dapat, katanya.

Lebih lanjut Dada mengungkapkan, Kota Bandung juga pernah mendapatkan penghargaan tersebut.

Hari ini kan masalahnya sampah. Konsentrasi kota bagimana sampah secepatnya dibuang. Soal piala Adipura, tidak dapat, ya enggak masalah, katanya. (A-158)

Post Date : 13 Juni 2006