Pengungsi Gempa Situbondo Terserang Diare

Sumber:Suara Pembaruan - 14 September 2007
Kategori:Sanitasi
[SITUBONDO] Kurangnya pemenuhan kebutuhan air bersih karena rusak dan tidak berfungsinya sumur-sumur penduduk akibat gempa tektonik berkekuatan 4,9 skala richter (SR) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menyebabkan sebagian pengungsi mulai diserang diare. Dalam dua hari terakhir, tercatat 60-70 pengungsi setiap hari datang berobat di pos-pos kesehatan darurat di desa-desa yang dilanda gempa.

"Seperti yang sudah kita duga, akibat terik matahari di siang hari dan udara sangat dingin di malam hari, ditambah kurangannya pemenuhan air bersih, untuk kebutuhan air minum, mandi dan kakus, menjadikan para pengungsi terserang diare dan demam," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Ahmad Khusnul, yang dikonfirmasi SP, Jumat (14/9).

Beri Pengobatan

Diakui, pihaknya sudah melakukan pengobatan kepada para pengungsi, baik mereka yang datang ke pos kesehatan darurat maupun didatangi anggota tim medis. "Petugas kesehatan yang datang ke sana menggunakan sepeda motor," ujarnya.

Ia juga membenarkan, di antara para pengungsi hampir 50 persen terserang penyakit diare dan demam.

Sekitar 250 pengungsi di dua dusun di Kampung Gunung dan Bunter, Desa Kedunglo, tiga dusun di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus yang belum dapat bantuan makanan dan air bersih, mulai Kamis (13/9) berhasil dijangkau Tim Satlak Penanggulangan Bencana (PB) Pemkab Situbondo. "Kita sudah droping makanan, minuman, dan obat-obatan," ujar Suroso, Ketua Tim Satlak PB Pemkab Situbondo.

Ia berharap, pembagian bantuan dapat dilakukan secara lancar, karena kondisi sosial ekonomi di daerah gempa relatif miskin. Pemkab dan Lembaga Swadaya Masyarakat sudah semestinya ikut membantu sebagai wujud peduli atas bencana ini dengan mengirimkan droping sembako, air bersih dan obat-obatan jenis vitamin.

Akibat gempa di Desa Sopet dan gempa susulan berkekuatan 4,5 SR melanda Desa Kumbangsari, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Senin (10/9), menyebabkan 479 rumah roboh dan rusak, 493 keluarga sekitar 1.102 jiwa mengungsi, satu meninggal dunia, 35 orang menderita luka berat dan ringan, 15 musala dan 15 sekolah rusak berat. [070]



Post Date : 14 September 2007