Perbaikan Drainase Tak Maksimal

Sumber:Koran Sindo - 21 Maret 2011
Kategori:Drainase

JAKARTA– Perbaikan drainase yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) tahun lalu tidak maksimal. Buktinya, genangan masih saja terjadi, tak terkecuali di kawasan yang menjadi target perbaikan drainase.

Pantauan SINDO di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, genangan air masih saja terjadi ketika turun hujan.Padahal,tahun lalu Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta membuat tiga crossing di Jalan MH Thamrin untuk mengurangi genangan.Tak hanya itu, perbaikan drainase juga dilakukan di sepanjang Jalan H Agus Salim (Sabang), Jalan Wahid Hasyim,dan Jalan Sunda.

Kepala Dinas PU Ery Basworo mengakui kalau perbaikan drainase di kawasan Sarinah belum efektif. Dia beralasan, pengerjaan proyek di kawasan tersebut belum selesai 100%. Bahkan,crossing drainase yang baru dibangun belum berfungsi maksimal.“Volume air yang masuk saluran itu hanya 75 milimeter (mm) sementara volume air hujan pada beberapa waktu lalu mencapai 108 mm,” kata Ery kemarin. Kendala lainnya adalah belum selesainya pengerjaan pompa air di Kali Cideng.

Menurut Ery, sambungan saluran air yang besar baru dibangun, sementara saluran air yang lama ukurannya belum sama.Akibatnya, aliran air terhambat. “Nanti kita akan perbesar koneksi saluran itu. Tapi, di saluran air itu juga ternyata banyak sampah. Banyak sampah dari jalan Agus Salim,”katanya. Ery mengungkapkan, sejauh ini ada beberapa titik genangan yang memang belum dikerjakan dan ada yang belum selesai pengerjaannya.Sehingga ketika hujan turun dengan volume tinggi, mengakibatkan genangan cukup besar. Seperti yang terjadi di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan.

Menurut dia,di kawasan itu setiap hujan turun selalu terjadi genangan besar. Penyebabnya, Dinas PU belum membuat saluran baru di tempat tersebut.“Khusus Semanggi, kita belum bangun apa-apa. Kita belum buat saluran air yang baru,”ungkapnya. Pihaknya berjanji akan melakukan pelebaran saluran air di sekitar Semanggi. Sehingga, air yang mengalir bisa tertampung dan cepat masuk ke sungai. “Kita akan buat saluran air pada tahun ini. Kita akan bangun di sebelah timur dan barat Jalan Sudirman,” janjinya.

Dia mengakui, pengerjaan pelebaran saluran air ini tidak mudah karena dibutuhkan anggaran besar. Hingga sekarang, pihaknya belum merinci besaran anggaran untuk pelebaran saluran air tersebut. Sebab, setelah di survei ternyata di kawasan itu telah dipenuhi utilitas berupa kabel-kabel. “Nantinya, saluran air itu ada di sepanjang jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman,” bebernya. Dinas PU sendiri telah menyelesaikan 39 titik genangan pada 2010 dari 106 titik genangan yang ada di DKI Jakarta.

Di antara titik genangan yang sudah rampung,yakni Jalan Ahmad Yani atau depan Lapangan Golf Rawamangun, Jalan Yos Sudarso, Jalan DI Panjaitan di sekitar kawasan Kebon Nanas, Jalan DI Panjaitan depan Patria Park, Jalan DI Panjaitan depan Kampus Institut Bisnis Nusantara (IBN), Jalan DI Panjaitan depan Sapta Taruna, Jalan MT Haryono sekitar Cawang Kompor, Jalan Mayjen Sutoyo depan Kodam, dan Mampang Prapatan dekat persimpangan Gatot Soebroto. Rencananya Dinas PU akan menyelesaikan pengerjaan sisa titik genangan yang ada tahun ini. Sehingga, pada 2012 mendatang Jakarta sudah bebas dari genangan-genangan.

Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas PU DKI Jakarta Tarjuki mengaku terus berupaya untuk menyelesaikan titik genangan.Pihaknya berani memasang target penanganan genangan selesai tahun ini. “Tahun ini pengerjaan titik genangan akan rampung, sehingga 2012 masalah genangan ini sudah dapat diatasi,” harapnya. Sementara untuk saluran yang sudah ada, Tarjuki berupaya melakukan perawatan dengan cara membersihkan sampah.Keberadaan sampah tersebut menjadi penyebab utama tersumbatnya saluran air, terlebih saat volume hujan sangat tinggi. “Curah hujan yang terjadi belakangan ini memang paling besar yang terjadi pada tahun ini. Biasanya volume airnya yang turun itu kontinu, tapi ini langsung turun dalam volume yang besar,”jelas Tarjuki.

Hujan deras yang terjadi belakangan ini pun membuat sejumlah kali di Jakarta meluap. Seperti Kali Cideng yang mengakibatkan genangan di Jalan Rasuna Said depan KPK dan depan Wisma Tugu. tedy achmad



Post Date : 21 Maret 2011