Perderita Diare Naik 400 Persen

Sumber:Indopos - 14 Januari 2008
Kategori:Sanitasi
SUKOHARJO - Kekhawatiran munculnya penyakit susulan pascabencana banjir mulai dirasakan warga Sukoharjo. Sejumlah warga di daerah genangan banjir mulai terserang penyakit. Yang terbanyak adalah munculnya serangan penyakit diare.

Berdasarkan data yang didapat koran ini di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukoharjo, sejak 29 Desember 2007 hingga 8 Januari 2008, terdapat 39 pasien diare. Padahal, pada hari-hari sebelum banjir, untuk periode waktu yang sama (10 hari), hanya terdapat 5-10 pasien yang menderita penyakit semacam ini. Jumlah yang dicatat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo malah lebih fantastis. Dalam kurun waktu yang sama DKK mencatat ada 806 penderita diare atau meningkat 400 persen dibanding hari - hari biasa.

Menurut Kasubdin Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) DKK Sukoharjo Agus Prihatmo W., masa peralihan pascabanjir memang membuat warga di daerah genangan rentan terhadap penyakit, terutama diare. Kondisi ini diperparah dengan minimnya ketersediaan air bersih bagi warga korban banjir.

Ditambah lagi air sumur yang mereka konsumsi kondisinya saat juga kurang higienis akibat banjir. "Untuk mengantisipasi meluasnya diare kami telah membagikan sebanyak empat galon yang masing-masing berisi 25 kilogram kaporit. Satu sendok makan kaporit itu bisa dipakai untuk satu meter kubik air," ujarnya kemarin.

Meskipun jumlah kaporit di DKK Sukoharjo terbatas, pihaknya mengaku hal itu sudah cukup. Pasalnya, banyak sumbangan dari LSM maupun PMI yang langsung dikirimkan ke puskesmas. "Kami juga sudah mengajukan tambahan kaporit ke provinsi sebanyak 50 galon, tapi sampai saat ini baru dikirim empat," lanjutnya.

Selain diare tercatat dalam kurun waktu yang sama ada 3.205 orang yang mengalami gatal-gatal, 3.205 infeksi saluran pernafasan (ISPA), dan 575 penderita maag. Membanjirnya pasien diare ini juga dibenarkan Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kab Sukoharjo Supartino. "Mayoritas pasien yang terkena diare adalah anak-anak, yang berasal dari daerah-daerah yang terkena banjir beberapa waktu yang lalu seperti Kecamatan Polokarto," ujarnya.(im/nan)



Post Date : 14 Januari 2008