Perencanaan DPU Dinilai Tak Matang

Sumber:Suara Merdeka 05 April 2005
Kategori:Drainase
SALATIGA - Terjadinya genangan air (banjir) di sebagian Jl A Yani Salatiga (SM; 4/4) akibat perencanaan teknis oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkot kurang matang. Sebab, genangan yang sama, sebenarnya juga terjadi di Jl Diponegoro, Jl Veteran, Jl dr Muwardi, dan Jl Jenderal Sudirman.

''Kesalahan bukan karena buruknya pembangunan saluran air (drainase) di beberapa tempat, tetapi akibat perencanaan DPU yang tidak matang. Terbukti, meskipun telah dibuat saluran air, di beberapa tempat masih terlihat adanya genangan air saat hujan,'' tutur Ketua Gabpeknas Salatiga, Petrus Yustinus (PY) Parito, Senin (4/4).

Dijelaskan, dibuatnya sistem saluran air di beberapa badan jalan yang ada, bertujuan untuk menghindari terjadinya genangan air saat hujan turun. Sayangnya, di beberapa tempat saluran tersebut justru tidak berfungsi dengan baik.

Dia menunjuk contoh, terjadi genangan air di depan kantor Satlantas Jl Diponegoro, depan kantor PT PLN Blotongan, sepanjang Jl Jenderal Sudirman, dan depan RS DKT Jl Dr Muwardi.

PY Parito mengemukakan, selain diakibatkan tak adanya perencanaan yang matang, kesalahan juga terjadi karena tidak adanya tenaga teknis pelaksana di lapangan.

Padahal, tenaga itu bertugas mengawasi fungsi saluran air setelah dibangun saluran jadi. Padahal, beberapa tahun yang lalu, keberadaan tenaga teknis itu masih ada.

Tenaga Rutin

''Saya berharap, agar DPU menyediakan tenaga rutin pemeliharaan saluran air yang berfungsi melakukan pengawasan setiap saat. Sehingga, ketika terjadi masalah di lapangan saat terjadi hujan lebat, dapat segera dicari alternatif pemecahannya,'' ingat Parito.

Kepala DPU, Ir Saryono mengakui belum optimalnya sistem saluran air yang ada di beberapa tempat, sehingga sering terjadi genangan air. Namun, dia telah berusaha merencanakan sistem pengairan yang lebih baik.

Terhadap sistem drainase yang ada sekarang ini, kata dia, aparat DPU merasa kesulitan melakukan pengawasan jika terjadi sumbatan saluran air. Adapun sistem saluran yang ada sekarang ini merupakan saluran tertutup; sehingga jika terjadi penyumbatan, akan dilakukan pembongkaran.

''Untuk jangka panjang, akan dilakukan dengan sistem bak kontrol, seperti yang sudah dibuat pada proyek drainase tahap pertama di Jl Jenderal Sudirman,'' paparnya.

Sementara itu soal adanya genangan air di depan Pertokoan Makutarama di Jl A Yani, menurut dia, akibat saluran yang ada tak berfungsi secara optimal. Akibatnya, air tidak dapat mengalir cepat menuju saluran di bawahnya, sehingga membeludak hingga ke badan jalan.

''Untuk menyelesaikannya, akan dilakukan secara bertahap, seiring dengan penyelesaian proyek drainase di Jl Sudirman,'' janji dia. (H2-91a)



Post Date : 05 April 2005