Perhatikan Sanitasi Sekolah

Sumber:Pikiran Rakyat - 02 Maret 2010
Kategori:Sanitasi

CIMAHI, (PR).- Empat puluh persen sekolah yang ada di Cimahi masih belum memiliki sanitasi yang baik. Keterbatasan biaya dan lahan menjadi salah satu kendalanya. Selain itu, pemahaman akan pentingnya sanitasi di sekolah pun dirasakan masih kurang.

Demikian dikatakan Wali Kota Cimahi Itoc Tochija di Cimahi, beberapa waktu lalu. "Sanitasi di sekolah masih banyak yang buruk. Kendalanya adalah mereka masih tidak memahami fungsi penting dari pada sanitasi tersebut. Secara umum pemahaman mereka kurang. Selain itu, kendala lainnya adalah keterbatasan mereka baik biaya maupun lahan," katanya.

Untuk mengatasi hal itu, menurut Itoc, dibutuhkan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan melalui program corporate social responsibility (CSR). Seluruh kepala sekolah juga diimbau untuk senantiasa memperhatikan kondisi kamar kecil (wc) di sekolahnya masing-masing.

Saat ditanya mengenai masalah anggaran, menurut Itoc, tidak ada anggaran khusus untuk sanitasi sekolah. Hingga saat ini, dananya masih mengandalkan dari bantuan-bantuan sosial yang sifatnya terbatas. Sementara dana hibah diperuntukkan bagi perbaikan gang, rehabilitasi jalan, bedah rumah, dan memang belum sampai pada sanitasi sekolah-sekolah.

Berdampak buruk


Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Endang Kusuma Wardhani mengatakan, sanitasi di lingkungan sekolah sangat penting karena berdampak pada kesehatan siswa. "Setiap sekolah seharusnya memperhatikan sanitasinya. Mulai dari wc yang harus memenuhi standar, septic tank, hingga tempat airnya. Demikian pula dengan kebersihan lingkungannya," katanya.

Menurut Endang, kondisi sanitasi yang buruk dapat menyebabkan berbagai dampak. Dampak itu di antaranya adalah rentan terkena penyakit seperti diare, demam berdarah, dan penyakit lainnya. Selain itu, dapat pula berdampak pada efektivitas kegiatan belajar, serta peningkatan polusi lingkungan bagi murid dan masyarakat sekitar.

Dari pemantauan Dinas Kesehatan, menurut dia, masih ada sekolah yang jumlah kamar kecilnya masih kurang, septic tank yang jelek, serta lingkungan yang gersang, tidak ada tempat penyerapan air.

Dengan segala keterbatasan sekolah dalam pemenuhan sanitasi yang layak, Endang mengatakan, yang menjadi hal utama adalah bagaimana menciptakan lingkungan sekolah yang bersih. "Salah satunya adalah penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan lingkungan bersih dan sehat (LBS). Selain itu, anak juga harus diajarkan tentang cara hidup sehat dalam kehidupan mereka sehari-hari," tuturnya. (A-177)



Post Date : 02 Maret 2010