Peringatan Hari Air Dunia, Ajang Peningkatan Sanitasi Lingkungan

Sumber:Gaung NTB - 17 Maret 2008
Kategori:Sanitasi

Peningkatan Sanitasi Lingkungan menjadi tema peringatan Hari Air Sedunia tahun 2008 yang jatuh setiap tanggal 22 Maret. Hari Air Sedunia merupakan prakarsa organisasi PBB-UNICEF melalui konfrensi Rio De Jenairo, Brasil tanggal 22 Maret 1992.

Pada tahun 2005, Hari Air Sedunia bertemakan Air untuk Kehidupan (Water for Life) tahun 2006 Air dan Kebudayaan (Water and Culture), dan tahun 2007 temanya bergulat dengan kelangkaan air (Coping with water scarcity).
Kali ini, peringatan Hari Air Sedunia di pusatkan di Jenewa Swiss, dan pendudukan dunia didorong merayakan HAD ini guna menarik perhatian terhadap tantangan program sanitasi, khususnya pencapaian pelayanan penyediaan sanitasi dasar bagi separuh penduduk pada tahun 2015.

Sebagai upaya mendukung program tersebut, kelompok kerja Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Pusat bersama dengan Pokja AMPL Kabupaten Sumbawa, akan menggelar berbagai kegiatan yang dapat menumbuh kembangkan kepedulian masyarakat terhadap sanitasi lingkungan yang kini masih rendah.
Minimnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, menyebabkan paktor penyakit berkembang. Jamban keluarga pun ternyata belum mampu mengatasi permasalahan sanitasi, karena limbah dibuang ke parit, sungai atau kedalam tanah. Pola berpotensi menyebabkan pencemaran air hingga mengganggu kesehatan masyarakat terutama masyarakat golongan menengah ke bawah karena tidak memiliki pelayanan air bersih yang kurang.

Septik Tank dan Cubluk

Penggunaan septic tank dan cubluk merupakan pola konvensional dalam pelayanan sanitasi di Indonesia. Pola ini memerlukan perbaikan dan pembenahan karena sistem tersebut berpotensi mengancam kesehatan masyarakat.
Septik tank memerlukan pengurasan Lumpur secara periodik untuk kemudian diolah dan menjadi pupuk, sementara cubluk memerlukan control jarak terhadap sumber air.
Pola yang paling aman adalah dengan cara terpusat. Untuk Indonesia, pola seperti ini masih sangat sedikit hanya dimiliki oleh beberapa kota saja. Pola terpusat seperti itu memerlukan perpipaan dan pengelolaan professional serta memerlukan biaya yang sangat besar.

Penggunaan pola ini mulai diarahkan dengan pembangunan system komunal yang melayani lingkungan kecil di daerah padat penduduk.

Peringatan Hari Air Sedunia, diharapkan menjadi momen pengambilan keputusan serta masyarakat menjadi paham tentang pentingnya sanitasi dalam kehidupan.

Sanitasi lingkungan tidak hanya menguntungkan kesehatan. Namun memberi multiplayer efek, termasuk membawa keuntungan secara ekonomi, mengembangkan derajat hidup dan pengembangan sosial. Sanitasi  dapat menolong perlindungan lingkungan yang pencapaiannya dapat dicapai oleh perubahan perilaku masyarakat.

Aksi di Kabupaten Sumbawa

Di Kabupaten Sumbawa, peningkatan sanitasi lingkungan direncanakan dalam beberapa program yang dananya bersumber dari APBD, bantuan dari Pemerintah Pusat atau lembaga non Pemerintah yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan masyarakat dan Lingkungan

Tema Hari Air Sedunia, merupakan tema yang sesuai dengan kondisi yang ada saat ini. Dengan moment tersebut, Pokja AMPL-BM mengajak secara bersama-sama semua stake holder untuk menjaga kelestarian lingkungan yang hingga akhirnya kebutuhan air yang sehat dapat terpenuhi hingga dirasakan oleh generasi mendatang.

“selamat Hari Air Sedunia” Pokja AMPL-BM Kabupaten Sumbawa
 



Post Date : 17 Maret 2008