Perkantoran Sepi, Pegawai Bolos

Sumber:Kompas - 03 Februari 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Bencana banjir yang melanda Jakarta, Jumat (2/2), menyebabkan banyak pekerja atau pegawai tidak pergi ke kantor. Ada yang rumahnya terkepung banjir, ada pula yang sempat berangkat, namun terjebak banjir di tengah jalan, serta ada juga sebagian kecil di antaranya yang mencapai kantornya.

Di Jakarta Utara, misalnya, semua kantor camat dan kantor lurah sepi dari pegawainya, seperti terlihat di Cilincing.

Meskipun demikian, Camat Cilincing Suroto "berkantor" di permukiman padat Sukapura karena terjebak banjir. Dalam kesempatan itu ia mengatur jalannya evakuasi korban banjir.

Kantor-kantor instansi, dinas, dan badan di lingkungan Sekretariat Pemerintah Kota Jakarta Utara juga lengang. Tidak hanya itu, di kantor-kantor perusahaan otomotif di Sunter, Jalan Yos Sudarso, serta Mal Artha Gading, Kelapa Gading, dan Mall Sunter juga sepi.

Hal serupa terlihat lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Jati Baru, Jakarta Pusat, akibat terendam air luapan Kali Cideng. Suasana lengang juga terlihat di Kantor Stasiun KA Tanah Abang yang terendam hingga setinggi lutut orang dewasa.

Hampir semua pegawai kantor pemerintah dan PT Kereta Api di Jati Baru tidak masuk kerja karena air sudah menggenang sejak pagi. Hanya beberapa petugas keamanan dan petugas lain yang masih ke kantor.

Kondisi yang sepi juga terjadi di Kantor Gubernur DKI Jakarta. Meskipun ada sebagian pegawai yang tetap datang, banyak bangku kosong karena banyak pegawai yang tidak dapat hadir akibat terhalang banjir.

Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengatakan, dia memaklumi jika banyak pegawainya yang tidak hadir karena terhalang banjir. Banjir dinilai menjadi hambatan luar biasa bagi pegawainya sehingga ketidakhadiran masih dapat ditoleransi.

Banjir di Jalan Thamrin dan Sudirman juga membuat kantor-kantor swasta sepi. "Saya sudah tiga jam terjebak banjir di Tomang dan sulit menjangkau kantor saya di Sudirman. Saya pulang saja dan terpaksa tidak ke kantor karena kondisinya memang tidak mungkin," kata Rahmat, karyawan sebuah hotel berbintang di Sudirman. (CAL/ECA/NEL)



Post Date : 03 Februari 2007