Permintaan Air Bersih Meningkat

Sumber:Suara Merdeka - 08 Juni 2005
Kategori:Air Minum
GROBOGAN- Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Grobogan Ir Mulyadi SP mengungkapkan, memasuki musim kemarau ini pemintaan air bersih dari konsumennya mengalami peningkatan. Sebelum kemarau, permintaan air kurang dari 15 tangki/hari, namun sekarang ini meningkat hingga 20 tangki /hari.

"Setiap tangki berisi 4.000 liter air bersih," kata Mulyadi, menanggapi permintaan air bersih pada musim kemarau, di kantornya, kemarin.

Dia menuturkan, warga yang diperkirakan akan kesulitan mendapatkan air bersih tersebut berasal dari beberapa desa yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pulokulon, Toroh, dan Kecamatan Purwodadi.

"Yang meminta bantuan air bersih baru Desa Jambon, Kecamatan Pulokulon," ujarnya.

Membeli

Sebagian warga Kecamatan Toroh, warga Desa Kandangan, Desa Waru Karanganyar, dan warga Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi mendapatkan air bersih dari PDAM dengan cara membeli.

"Permintaan air bersih mulai meningkat sejak awal Mei lalu," ungkapnya.

Harga air bersih itu, berkisar antara Rp 55.000 dan Rp 95.000 /tangki. Harganya disesuaikan dengan jarak tempuh. "Jika jaraknya lebih jauh tentunya harga lebih mahal."

Ditanya soal layanan kepada konsumen, Mulyadi menyatakan meski pihaknya juga melayani permintaan warga yang kesulitan air bersih dengan pengedropan air menggunakan mobil tangki, hal itu tak mengganggu tingkat layanan konsumen.

"Ketersediaan air PDAM masih mencukupi. Sebab, pasokan bahan baku dari Waduk Kedungombo lancar," ucapnya.

Bahkan berdasarkan hasil pengamatannya, selain PDAM paling tidak ada 17 mobil tangki swasta yang menjual air bersih di wilayah Grobogan.

Air tersebut diambilkan dari Sendang Coyo, Kecamatan Pulokulon.

Supriyadi (29), warga Pulokulon mengatakan, pihaknya terpaksa membeli air dari PDAM karena air di sumurnya menyusut dan mengering.

Berbeda dari warga yang kurang mampu secara ekonomi, mereka hanya mengandalkan air dari sumur resapan dan sungai. (H3-54s)

Post Date : 08 Juni 2005