Perubahan Iklim Hambat Pencapaian MDGs

Sumber:Kompas - 27 September 2007
Kategori:MDG
Jakarta, Kompas - Perubahan iklim yang belakangan muncul di lingkup global akan semakin mempersulit negara berkembang seperti Indonesia untuk mencapai sasaran pembangunan berkelanjutan dan Tujuan Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals/MDGs.

Perubahan iklim akan mengancam ketersediaan sumber daya alam, menambah parah persoalan yang sedang dihadapi, menciptakan persoalan baru, dan membuat upaya pencarian solusi makin sulit dan mahal.

Indonesia sendiri juga menghadapi berbagai bencana alam beberapa tahun terakhir ini. Masalah-masalah tersebut memberi efek yang signifikan terhadap ketersediaan air dan energi, kesehatan, pertanian atau pangan, dan keanekaragaman hayati Indonesia.

Hal ini dikemukakan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Umar Anggara Jenie dalam jumpa pers tentang penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (Kipnas) IX, Rabu (26/9) di Jakarta.

Kipnas IX tahun ini yang akan diselenggarakan di Jakarta, 20-22 November, bertema "Harmonisasi Iptek, Alam, dan Budaya Indonesia Menuju Masyarakat Sejahtera".

Umar mengungkapkan lebih lanjut, laporan MDGs Asia Pasifik tahun lalu telah menempatkan Indonesia dalam kategori terbawah bersama Banglades, Laos, Mongolia, Myanmar, Pakistan, Papua Niugini, dan Filipina.

Dengan kondisi lingkungan di negeri ini yang kian buruk, dikhawatirkan posisi Indonesia akan terus terpuruk. Melihat kondisi ini, Umar memperkirakan MDGs yang akan dicapai tahun 2015 akan meleset dari target.

Kipnas

Kongres ini, jelas Ketua Panitia Pelaksana Kipnas IX Dedi Setiapermana, merupakan ajang bagi para ilmuwan Indonesia untuk menyampaikan pemikiran dan solusi untuk menjawab masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.

Dedi melihat degradasi keragaman hayati di Indonesia terjadi terkait dengan kian berkurangnya kawasan hutan, termasuk hutan konservasi, akibat eksploitasi ilegal.

Umar menambahkan, Kipnas IX dapat juga mendorong kegiatan penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi, terjalinnya kerja sama antarkeahlian, terekamnya data atau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan iptek terkini, dan tersusunnya rekomendasi ilmiah.

Kipnas IX diharapkan memberi masukan alternatif solusi menghadapi masalah dampak pemanasan global dan perubahan iklim menyangkut lima bidang yang penting, yaitu air, energi, pertanian, kesehatan, dan keragaman hayati. (YUN)



Post Date : 27 September 2007