Pesan dari Green Festival 2009 (1)

Sumber:Kompas - 05 Desember 2009
Kategori:Greenfest

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah harus segera membuat kebijakan yang mendorong penggunaan sumber-sumber energi nonfosil. Hal itu untuk mengurangi dampak pemanasan global yang penyebab utamanya penggunaan bahan bakar fosil selama dua abad terakhir.

"Sebagian urusan pemanasan global ada di tangan pemerintah," ucap Ketua Panitia Green Festival 2009 Nugroho F Yudho, saat pembukaan acara di Parkir Timur Senayan, Sabtu (5/12). Acara dihadiri Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar.

Nugroho menjelaskan, Indonesia mempunyai matahari yang bersinar 12 jam sehari, ribuan sungai, angin, dan gelombang air laut untuk pembangkit listrik. Indonesia memiliki iklim tropis untuk pengembangan energi alami biodisel atau etanol, serta kelebihan lain. Potensi itu harus dimanfaatkan secara optimal.

Di dunia, kata dia, pembangkit listrik tenaga angin telah mengaliri 31 juta rumah di Jerman dan 18 juta rumah di Amerika Serikat. Spanyol, India, Denmark, Italia, dan China juga memenuhi sebagian listrik dengan memanfaatkan angin. Jepang dan negara-negara Eropa memanfaatkan tenaga surya.

"Brasil telah 30 tahun mengembangkan bahan bakar etanol sehingga 40 persen dari total kendaraan memakai etanol. Australia sudah 18 tahun mengembangkan biodisel untuk industri. Itu semua karena pemerintahnya menginginkan," kata Nugroho.

Di dunia, tambah Nugroho, sebanyak 880 juta kendaraan berseliweren. Satu dari tujuh orang di dunia memiliki kendaraan dengan bahan bakar fosil sehingga menaikkan suhu bumi. Akibatnya, mencairnya es di kutub, kenaikan permukaan air laut, banjir, kekeringan, badai, dan gelombang panas.

"Peningkatan suhu bumi menyebabkan migrasi lebih dari 40 persen fauna, musnahnya sebagian flora, dan rusaknya ekosistem laut," jelas dia. (Bersambung) SAN



Post Date : 05 Desember 2009