Petani Mengadu Untung pada Musim KemarauMengandalkan Sisa-sisa Air

Sumber:Fajar - 25 Mei 2005
Kategori:Drainase
KEGAGALAN panen padi pada musim kemarau beberapa tahun lalu bagi petani di beberapa tempat di Barru tak menyurutkan semangatnya untuk kembali mencoba di lahan tak beririgasi.

Musim ini meski sudah tidak ada tanda-tanda hujan, para petani tetap nekat dengan hanya mengandalkan sisa-sisa air musim lalu.

Mencoba peruntungan pada musim kemarau tampaknya sudah menjadi harga mati bagi beberapa petani di daerah Tuwung, Barru. Panen padi baru saja usai, cangkul petani kembali diacungkan. Ini pertanda mereka akan kembali turun sawah. Apakah mereka tak takut merugi karena gagal panen akibat tak ada air.

Hal ini sudah biasa mereka alami. Thamrin, salah seorang petani di daerah itu mengungkapkan, sudah bertahun-tahun melakukan pola tanam spekulasi ini dengan hanya mengandalkan air sisa, toh juga tak selamanya gagal panen. Terbukti tahun lalu, dari areal sekitar setengah hektar miliknya, hampir seluruhnya bisa dipanen, meski hasilnya tak sebanyak yang mereka harapkan.

"Kami sudah biasa mengalami kerugian karena kekurangan air. Namun, kalau tak berani ambil risiko juga sulit memperoleh keuntungan," katanya.

Diakuinya, jangankan daerah tak beririgasi, daerah yang terjangkau irigasi saja bila kemarau panjang datang juga akan kesulitan memperoleh air. Tapi inilah usaha keras petani setempat untuk memperoleh hasil panen lebih.

Mereka sadar bila menanam padi pada musim kemarau kekeringan akan mengancam areal padi mereka. Tapi mau diapa lagi. "Kami juga mau mendapatkan hasil panen yang berlipat," ujarnya pasrah.

Kasubdin Pengairan, Dinas PU Kabupaten Barru, Yeri Kondo beberapa waktu lalu, menyatakan, beberapa kelompok tani mengadukan perihal keinginan mereka mendapatkan suplai air. Namun, jalur irigasi masih terbatas untuk beberapa tempat. Karena itu, mereka diperingatkan agar tak melakukan penanaman padi di luar jalur irigasi.

Hanya saja kadang-kadang, ujarnya, ada di antara petani yang tetap ngotot menanam padi meski berada di luar jalur irigasi. Mereka biasanya menanam padi hanya mencoba-coba. Kalau beruntung, padinya bisa bertahan hingga panen. Tapi, kalau airnya keburu kering sebelum panen, maka petani akan mengalami kerugian. ($)

Post Date : 25 Mei 2005