Petani Mulai Kekurangan Air

Sumber:Suara Merdeka - 13 Juni 2005
Kategori:Drainase
YOGYAKARTA- Petani di DIY mulai mengeluh karena kekurangan air. Tampaknya musim kemarau benar-benar sudah tiba, terbukti beberapa daerah mengalami kekeringan seperti Kulonprogo, Bantul, dan Gunungkidul.

Di Kabupaten Bantul, 800 ha tanaman cabai mengalami keriting daun, karena kurang air sehingga tidak bisa berbuah. Di Kulonprogo, 280 ha tanaman padi juga mengalami kekeringan dan di Gunungkidul puluhan hektare tanaman singkong gagal panen.

Seorang petani, Sardjono mengungkapkan, kalau dalam satu minggu ini tidak datang hujan, ratusan hektare tanaman cabai yang sudah berumur dua bulan lebih tidak akan bisa dipanen. Saat ini saja daunnya mulai keriting, karena sejak Februari lalu tidak pernah kena hujan.

Tanaman cabai di Bantul tersebar di puluhan desa yang berada di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Sanden, Kretek, dan Bambanglipuro. Ribuan petani cabai di ketiga kecamatan tersebut hanya bisa pasrah.

Obatnya Air

Cabai yang daunnya keriting, menurut petani, hanya bisa diobati dengan air yakni turun hujan. Diobati sebanyak apa pun, cabai tetap keriting dan dan tidak bisa berbuah kalau tidak terkena air hujan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kulonprogo Djoko Yowono mengungkapkan, lahan pertanian yang mengalami kekeringan saat ini mencapai sekitar 280 ha, dan 62 ha di antaranya dipastikan puso.

Menurutnya, lahan padi yang mengalami kekeringan itu tersebar di delapan kecamatan, dan yang paling banyak ada di Kecamatan Temon yakni 110 ha, Samigaluh 60 ha. Sisanya tersebar di Kecamatan Pengasih, Girimulyo, Lendah, Wates, Sentolo, dan Kalibawang.

Pihaknya sudah berupaya membantu petani, dengan mengeluarkan 20 mesin pompa air. (D19-39s)

Post Date : 13 Juni 2005