Petani Rugi Jutaan Rupiah karena Puso

Sumber:Kompas - 05 Agustus 2008
Kategori:Kekeringan

Indramayu, Kompas - Gara-gara gagal panen atau puso di sebagian besar lahan pertanian di Indramayu, Jawa Barat, banyak petani rugi hingga jutaan rupiah karena kehilangan modal tanam. Mereka pun kehilangan peluang memperoleh gabah.

Catu (50), petani di Desa Losarang, Kecamatan Losarang, Senin (4/8), mengaku merugi sekitar Rp 10 juta karena lahannya seluas tiga bahu (sekitar 2,1 hektar) puso. Itu hanya dari modal tanam, sedangkan kerugian dari produksi padi yang gagal diperoleh belum dihitung.

Kerugian sama dialami Sarma (65), petani lain di Losarang. Ia merugi Rp 5 juta untuk sawahnya seluas satu bahu (sekitar 0,7 ha) yang terkena puso. Biaya produksi yang dikeluarkan sudah termasuk membuat sumur pantek senilai Rp 2 juta, yang kemudian tidak berfungsi optimal. ”Air yang keluar dari sumur pantek itu asin dan tidak bisa untuk mengairi sawah,” ujar Sarma.

Demikian pula dengan Suleman (65), petani di Desa Kertasari, Losarang, yang merugi sekitar Rp 15 juta karena sawahnya seluas 3,5 ha puso. Tidak ada satu karung pun padi yang dihasilkan dari sawah yang mulai ditanam Maret lalu. Padahal, sebagian hasil panen musim rendeng lalu habis digunakan untuk modal tanam musim gadu ini.

Sebagian petani ada yang terpaksa utang untuk modal tanam musim gadu. Salah satunya adalah Catu yang utang Rp 2 juta untuk tambahan modal.

Saat puso, umur tanaman padi Sarma, Catu, dan Suleman sekitar 90 hari. Produktivitas dari lahan satu bahu sekitar 4 ton. Dengan harga rata-rata gabah kering panen (GKP) di daerah tersebut Rp 2.700 per kilogram (kg), potensi kerugian dari padi yang seharusnya didapat berkisar Rp 10 juta per bahu.

Menurut data Dinas Pertanian dan Peternakan Indramayu, total tanaman padi yang puso 22.870 ha dari realisasi tanam musim gadu 96.000 ha. (tht)



Post Date : 05 Agustus 2008