Petogogan Bukan Lagi Kampung "Kandang Burung"

Sumber:Kompas - 29 Januari 2010
Kategori:Sanitasi

KOMPAS.com — Sebutan kandang burung untuk Petogogan karena kerap kali banjir, sedikit kumuh, dan dihuni oleh banyak pendatang yang sering berpindah-pindah tempat tampaknya tak cocok lagi. Apalagi setelah hadirnya MCK plus antibanjir.

Sebelum ada MCK plus antibanjir, warga Petogogan memang terbiasa menggunakan sarana sanitasi berupa WC umum yang kondisinya tak terawat, kotor, kekurangan air bersih, dikelilingi sampah, dan tak tertutup. Begitulah kira-kira kondisi WC umum yang selama ini digunakan oleh warga RW 03 Petogogan secara bergantian.

WC umum itu juga didirikan tepat di pinggir kali. Dengan kata lain, warga membuang kotoran manusia dan air limbah WC langsung ke kali. Tak ayal, kebiasaan buruk warga membuang kotoran selama bertahun-tahun itu menyebabkan endapan lumpur tinja dan limbah menumpuk di kali. Banjir pun kerap menghampiri kawasan itu karena badan sungai Kali Krukut dan Kali Nipah penuh lumpur dan sampah.

Pada Februari 2007, misalnya, lebih dari 700 keluarga di RW 03 Petogogan dibuat kalang kabut akibat datangnya banjir besar yang tak kunjung surut selama satu minggu. Bahkan, karena seringnya banjir, warga Petogogan bergurau menjuluki daerahnya "setiap Kamis banjir".

Menurut Rani, warga RW 03 Kelurahan Petogogan, jika banjir melanda kawasan tempat tinggalnya, ia dan warga lainnya tak dapat berkutik lagi. "Kami enggak bisa ngapa-ngapain, Mbak. Malah kadang-kadang harus ngungsi karena banjirnya bisa lebih dari 1 meter. Apalagi kan enggak semua warga rumahnya ada tingkatnya," ujar Rani saat ditemui, Kamis (28/1/2010).

Akan tetapi, Rani dan warga Petogogan lainnya bisa sedikit berlega hati karena MCK plus antibanjir sudah ada di tengah-tengah mereka. Dengan MCK plus antibanjir, kotoran sisa aktivitas mandi, cuci, dan kakus akan disaring beberapa kali sehingga limbah akhirnya cukup aman untuk dialirkan ke sungai dan dapat mengurangi risiko banjir dalam jangka panjang.

Di samping itu, jika sewaktu-sewaktu terjadi banjir dadakan, warga pun dapat menggunakan MCK plus sebagai tempat bernaung sementara karena MCK plus memang dilengkapi ruang evakuasi warga.

Hadirnya MCK plus ini tak hanya membuat warga RW 03 Petogogan lega, tetapi juga bangga. "Kami senang dan bangga juga, Mbak, di tempat kami duluan dibangun MCK plus ini. Mudah-mudahan Petogogan enggak banjir lagi dah dan enggak kayak 'kandang burung' lagi," kata Rani sambil berkelakar. PURI YUANITA



Post Date : 29 Januari 2010