Pompa Disiapkan di Muara Sungai

Sumber:Kompas - 02 Oktober 2010
Kategori:Lingkungan

Jakarta, Kompas - Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan memasang pompa air di muara sungai untuk membantu mengalirkan air ke laut. Penurunan permukaan tanah dan kenaikan permukaan air laut membuat banyak muara sungai berada di bawah permukaan laut.

”Perbedaan ketinggian ini membuat air sungai berbalik ke hulu dan menimbulkan banjir. Air di drainase sulit mengalir mengikuti gravitasi karena air di laut lebih tinggi daripada air di dalam drainase,” kata Putu Indiana, Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Jumat (1/10).

Untuk mengatasi kondisi itu, Dinas PU DKI akan menambah pintu air di muara sungai atau anak sungai yang langsung ke laut. Jika air laut pasang naik dan berada di atas permukaan sungai, pintu air akan ditutup.

Untuk mengalirkan air, pompa-pompa dipasang agar air sungai dapat dibuang ke laut. Cara ini diperkirakan efektif untuk mencegah banjir saat pasang naik air laut.

Pintu air di Marina, kata Putu, hampir selalu ditutup karena permukaan air laut lebih tinggi daripada permukaan anak Kali Ciliwung. Saluran itu akan diperlebar agar menjadi kolam penampungan panjang atau long storage dan pompa air akan dipasang agar air sungai tidak meluap sampai ke badan jalan.

Di Waduk Pluit, permukaan air laut lebih rendah 3 meter dibandingkan dengan permukaan air laut. Sebanyak 11 pompa berkapasitas 48,5 meter kubik per detik dipasang di lokasi itu. Sistem pintu air dan pompa di muara juga dipasang di Pasar Ikan dan di Ancol untuk mencegah banjir setiap pasang naik air laut.

Selain pembangunan pintu air dan pompa, Dinas PU DKI juga memfokuskan perbaikan saluran drainase lingkungan dan penghubung. Sampai akhir 2010, Dinas PU akan menyelesaikan 33 genangan di badan jalan. Sebanyak 73 genangan lain akan diselesaikan sampai 2012.

Di Jakarta Barat, sebanyak 120 bangunan semipermanen yang memenuhi bantaran saluran penghubung BCT Rawa Bebek, Kelurahan Pegadungan, Jakarta Barat, ditertibkan. Penertiban itu dilakukan untuk memudahkan pengerukan saluran. ”Saluran ini kami keruk sedalam 2 meter agar aliran air menjadi lebih lancar. Lebar saluran juga kami keruk menjadi 6 meter,” kata Kasudin PU Tata Air Jakbar Heryanto.

Secara terpisah, Kepala Badan Pengendali Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta Peni Susanti meminta semua pengembang besar membangun kolam penampungan air dan menyediakan sumur injeksi. Sumur injeksi diperlukan untuk mempercepat pengisian air tanah dalam demi mencegah laju penurunan permukaan tanah di Jakarta. (ECA/FRO)



Post Date : 02 Oktober 2010