Presiden : Air Bersih Semakin Menjadi Barang Langka

Sumber:Tempo Interaktif - 17 Juni 2005
Kategori:Air Minum
TEMPO Interaktif, Wonogiri:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar masyarakat menghemat penggunan air bersih karena air kini semakin menjadi barang langka. Menurut Presiden, di berbagai daerah air sulit diperoleh karena memang daerah tersebut tidak memiliki persediaan air bawah tanah.

Sementara di daerah lain, air tersedia tetapi tidak bisa dikonsumsi karena telah menjadi kotor. "Karena itu, hemat penggunaan air, jangan buang air dengan percuma dan jangan menggunakan air secara mubazir,"kata Yudhoyono saat meresmikan penggunaan sarana air bersih di Indonesia di alun-alun Kabupaten Wonogiri, Jumat (17/6).

Menurut Yudhoyono, dengan adanya UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, pemerintah berkewajiban menjamin setiap orang untuk mendapatkan air. Karenanya, melalui Departemen ESDM serta Departemen Pekerjaan Umum membangun sejumlah sarana air bersih di berbagai daerah. "Memang yang dibangun masih jauh dari yang diharapkan. Tapi secara bertahap pembangunan sarana air bersih terus dilakukan,"katanya.

Presiden Yudhoyono menyatakan, pemerintah memberi perhatian yang lebih atas ketersediaan air pada bulan-bulan akhir ini dibandingkan waktu sebelumnya. Indonesia, menurut Yudhoyono, yang sering dianggap kaya sumber air, namun hanya benar di sebagian daerah. Karena sedemikian melimpahnya air sering membuat lupa untuk memelihara, menjaga, dan melestarikan. "Jika kita lalai itu dibiarkan maka akan jadi malapetaka. Kelangkaan air bersih ini mulai dirasakan,"ujarnya.

Kelangkaan air juga terjadi untuk lahan pertanian dan peternakan. Di daerah perbukitan kapur seperti di Jawa bagian selatan air betul-betul langka, meski curah hujannya normal. Karena daerah bukit kapur tidak bisa menyimpan air hujan. "Saya merasakan betul karena daerah Pacitan, tempat saya tinggal selama 20 tahun juga daerah yang sulit air,"kata Yudhoyono.

Post Date : 17 Juni 2005