Presiden Resmikan Sarana Air Bersih di Wonogiri

Sumber:Media Indonesia - 17 Juni 2005
Kategori:Air Minum
SOLOMIOL: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini (17 Juni) di Lapangan Giri Kridha Bakti, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, akan meresmikan pemanfaatan sarana air bersih bagi masyarakat di desa tertinggal dan sulit air.

Peresmian ini merupakan bagian dari acara Peresmian Penggunaan Sarana Air Bersih Dalam Rangka Peningkatan Ekonomi Kerakyatan yang mencakup hasil kegiatan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) dan Departemen Pekerjaan Umum, kata Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral Simon Sembiring, di Solo, Kamis.

Sarana air bersih yang akan diresmikan Presiden terdiri dari 58 unit berikut sarana penunjangnya, seperti sumur bor, mesin pompa, generator, rumah generator, dan tangki air yang dibangun oleh Departemen ESDM selama tahun 2003-2004.

Instalasi-instalasi ini tersebar di 51 kabupaten di 17 provinsi di Indonesia, dan untuk tahun 2005 Departemen ESDM juga melakukan kegiatan serupa di 29 lokasi yang terdapat di 29 kabupaten di seluruh Indonesia yang biaya totalnya mencapai Rp13 miliar.

Ia mengatakan, dengan fasilitas ini, setiap instalasi air bersih memiliki debit 0,3-6 liter/detik atau 200 liter/detik dari keseluruhan instalasi yang dibangun sehingga diharapkan mampu menyuplai kebutuhan air bersih bagi sekitar 200.000 jiwa/instalasi.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro secara simbolis juga akan menyerahkan berita acara air bersih daerah sulit air di seluruh Indonesia kepada empat bupati yang mewakili dari 51 kabupaten.

Mereka yang menerima itu yakni Bupati Pariaman, Sumatra Barat, Bupati Wonogiri, Jawa Tengah, untuk sarana air bersih yang terletak di kawasan Indonesia bagian barat serta Bupati Unawe, Sulawesi Tenggara dan Bupati Belu, Nusa Tenggara Timur untuk sarana air bersih yang terletak di kawasan Indonesia bagian timur.

Menurut hasil inventarisasi Departemen ESDM, daerah yang mengalami kesulitan air bersih di Indonesia berjumlah 900 desa dan kebanyakan masuk daerah tertinggal serta sulit air karena kondisi alamnya seperti di daerah-daerah pegunungan kapur, berbatuan tidak padu, di lereng-lereng gunung. (Ant/Ol-1)

Post Date : 17 Juni 2005