Proyek BKB Tak Tuntas

Sumber:Kompas - 28 November 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, kompas - Sampai saat ini penanggulan Banjir Kanal Barat di Jakarta Pusat baru mencapai 800 meter dari 6 kilometer tanggul. Akibatnya, pada saat puncak musim hujan Desember nanti, limpahan air diperkirakan tidak tertampung. Banjir dipastikan bakal kembali menggenangi sebagian wilayah Jakarta Pusat.

"BKB (Banjir Kanal Barat) di Jakarta Pusat membentang dari Manggarai hingga perbatasan dengan Jakarta Barat di Jalan Zainul Arifin. Dari sekitar 6 kilometer tanggul BKB tersebut, yang sudah ditinggikan baru di Jalan Madiun hingga Jalan Mas Mansyur, sekitar 800 meter," kata Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat Budiadi, Selasa (27/11).

Kecilnya persentase pembangunan tanggul BKB yang rencananya ditinggikan hingga batas ideal, yakni 1-4 meter, disebabkan masalah klasik, yakni keterbatasan biaya. Menurut Budiadi, kondisi tersebut di luar tanggung jawab dan pengawasannya karena proyek pembangunan tanggul BKB dilakukan oleh Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane di tingkat pusat.

Wali Kota Jakarta Pusat Muhayat mengatakan telah melaporkan tentang pembangunan tanggul BKB yang belum usai itu kepada dinas pekerjaan umum agar diteruskan ke Departemen Pekerjaan Umum.

Selain karena faktor tanggul yang belum selesai, harus pula disadari bahwa sebagian wilayah Jakarta adalah dataran rendah, bahkan beberapa kawasan di antaranya justru lebih rendah dari sungai. Padahal, terdapat 13 lintasan sungai di Jakarta.

Banjir masih mengancam Jakarta juga karena program pembuatan sumur resapan tidak terealisasi dengan baik dan masalah buruknya drainase.

"Saat saya cek di kawasan Cempaka Baru, Kemayoran, ternyata banyak sumur resapan yang tidak dikerjakan warga. Saya yakin kondisi serupa juga terjadi di kelurahan-kelurahan lainnya," kata Kepala Badan Pengendali Lingkungan Hidup Daerah Jakarta Pusat Abdul Malik.

Padahal, ujarnya, salah satu syarat untuk mengurus izin mendirikan bangunan adalah harus ada sumur resapan.

Mengantisipasi terjadinya bahaya banjir, Pemerintah Kota Jakarta Pusat telah menyiapkan 5.000 karung pasir serta 60 pompa air di 19 lokasi, antara lain di Pompa Waduk Melati, Pompa Siantar Cideng, dan Pompa Dukuh Atas Sisi Barat. Selain itu, 51 pintu air di 17 lokasi disiagakan. (NEL)



Post Date : 28 November 2007