Proyek Drainase Belum Maksimal

Sumber:Koran Sindo - 07 September 2009
Kategori:Drainase

MEDAN (SI) – Proyek perbaikan drainase di Medan yang sudah dilakukan tidak mampu mengatasi ancaman banjir.Malam kemarin,genangan air terjadi di mana-mana.

Drainase di Medan tidak mampu menampung dan menyalurkan air akibat hujan yang turun berkepanjangan hingga pukul 22.00 WIB. Ribuan rumah terendam. Ketinggian air dikabarkan mencapai 80 cm. Genangan air itu terlihat di persimpangan Jalan Rajawali–Jalan Sei Sikambing–Jalan Gatot Subroto hingga seputar Medan Baru. Akibat hujan yang turun selama empat jam itu, jalan-jalan utama banyak yang tergenang.

Ratusan kendaraan roda dua dan empat juga mogok karena mesin kendaraan terendam air.”Baru saya lihat air hujan setinggi ini menggenangi jalan di Kota Medan,” ujar Mulyadi, warga Medan Sunggal, yang turut terjebak kemacetan di seputar simpang Jalan Rajawali. Puluhan mobil angkutan kota (angkot) jurusan Medan–Terminal Pinang Baris yang mogok akibat terendam air terpaksa didorong ke pinggir jalan atau tempat yang lebih tinggi.

Genangan ini memunculkan pertanyaan karena Pemerintah Kota (Pemko) Medan sebelumnya telah melakukan pengerukan parit secara besar-besaran untuk memperlancar air ke Sungai Deli dan Denai. Kepala Dinas (Kadis) Bina Marga Kota Medan Gindo Hasibuan menyatakan,genangan air di beberapa kawasan Kota Medan ini tidak hanya disebabkan drainase yang buruk, juga ulah manusia.

”Memang beberapa drainase yang sudah dikorek kembali tergenang air karena beberapa lokasinya di sekitarnya tidak dikorek,”ungkapnya. Dia mencontohkan, seperti di Jalan Setia Budi Ujung atau dekat Titi Bobrok, drainase kawasan ini sudah dikorek.Karena sungai kecil di sekitarnya tidak dibersihkan, jalan tersebut masih digenangi air. ”Wajar saja daya tampung drainase ada batasnya, tapi akibat sungai di sekitarnya tidak dikorek, kawasan itu jadi banjir. Apalagi dengan curah hujan belakangan ini, genangan air pasti ke jalan,” ungkapnya.

”Rencananya, bulan depan sungai itu akan diluruskan dan dikorek agar tidak lagi ada genangan air di titik bobrok itu,” tuturnya. Dia menambahkan, penyebab genangan air lain adalah pengecoran pembuatan taman, galian, dan lain-lain. ”Secara perlahan, ini akan kami atasi.Sabar saja.Untuk pengorekan sungai, kami akan koordinasi dengan Dinas Pengairan Sumut. Begitu juga dengan penghalang air sehingga drainase punya kemampuan menampung air,”ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, dia menuturkan bahwa saat ini terdapat 3.300 km drainase yang akan diperbaiki. Sementara itu, yang sudah dikerjakan masih 300 km atau 10%.Bulan depan,direncanakan ada perbaikan 1.000 km drainase.” Baru 10% diperbaiki,rencananya bulan depan baru diperbaiki 1.000 km. Saya akui ini pakai dana APBD PL.Besaran anggarannya tidak usah saya katakan. Saya janji bila 1.000 km dan sungainya ikut dikorek saya jamin tidak ada lagi genangan air,”tuturnya.

Dia memaparkan, yang paling penting dilakukan, yakni melakukan pengorekan di sekitar titiktitik genangan air. Dengan begitu, aliran air menjadi lancar. Begitu juga membuat lobang kontrol air. Gindo menuturkan bahwa Jalan Karya Jaya akan dibersihkan drainasenya hari ini. Bila cuaca memungkinkan,pengaspalan akan dilakukan sekaligus. Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Medan Abdul Rahim berharap pembersihan drainase dan perbaikan jalan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku biar hasilnya maksimal.

Sebab, bila dilakukan kurang baik, hasilnya kurang baik juga. ”Pengawasan dan pengerjaan harus ketat agar mendapat hasil maksimal. Bila tidak, hasilnya seperti saat ini, kembali seperti semula. Kami juga minta program APBD segera dilaksanakan,”tandasnya. (reza shahab/ant)



Post Date : 07 September 2009