Ratusan Rumah Kebanjiran

Sumber:Koran Sindo - 06 Juni 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

MALILI – Ratusan rumah di Desa Lanosi, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur (Lutim) tergenang banjir setelah daerah ini diguyur hujan deras selama dua hari, dua malam.

Rata-rata ketinggian air yang menggenangi rumah tersebut sekitar 0,5 meter. Selain menggenangi rumah, banjir juga mengakibatkan poros trans Sulawesi (Malili- Makassar) tergenang. Akibatnya, ratusan mobil dan truk yang akan menuju Malili-Makassar dan sebaliknya harus mengurangi lajunya sehingga memicu kemacetan hingga mencapai 2 kilometer.

Sementara itu kendaraan roda 2 dan 4 jenis kecil memilih berhenti menunggu air surut. “Kami tidak berani melintas karena arus airnya sangat deras. Apalagi ketinggian air terus bertambah seiring dengan hujan yang terus mengguyur daerah ini,” ujar Amran, salah seorang sopir angkutan umum Malili-Palopo.

Kepala Desa Lanosi Muhtar mengatakan jika terjadi hujan deras di daerah ini,bisa dipastikan terjadi banjir.Hal ini lantaran hutan yang ada di daerah tersebut kini kondisinya telah rusak. Hutan di Desa Lanosi saat ini sudah disulap menjadi lahan perkebunan. “Sejumlah warga membuka perkebunan di kawasan hutan Lanosi, sehingga jika musim hujan tiba daerah ini sangat rentan dilanda banjir.

Begitupun dengan tanggul sungai yang mudah jebol karena debit air yang cukup tinggi,”kata Muhtar. Selain menggenangi badan jalan,banjirkaliinijugamenenggelamkan permukiman penduduk khususnya yang berada di bantaran Sungai Lanosi dan daerah dataran rendah lainnya. Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir ini.Namun demikian kerugian yang dialami warga diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

“Kami tak bisa menghitung jumlah kerugian yang dialami warga kami, tapi yang jelas jumlahnya bisa mencapai ratusan juta rupiah,”kata Muhtar. Hingga petang kemarin,hujan deras masih mengguyur kawasan ini. Banjir pun belum ada tanda-tanda surut. Sejumlah warga yang bermukim di bantaran Sungai Lanosi merasa khawatir dengan kondisi ini. “Kalau hujan tak juga reda, bisa saja banjir bertambah besar.

Kami berharap pemerintah bisa secepatnya memberikan bantuan bagi kami yang menjadi korban banjir.Karena sudah dua hari ini kami tidak bisa bekerja,” kata Saleh,salah seorang warga Desa Lanosi yang rumahnya juga terendam banjir. Hingga tadi malam pihak Pemerintah Kabupaten Luwu Timur belum ada yang memberi pernyataan terkait bencana ini. Upaya SINDO melakukan konfirmasi kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur Sulaeha Saelellah tak membuahkan hasil. abdul aziz



Post Date : 06 Juni 2011