Ratusan Warga Tutup Jalan Masuk TPA Babakan

Sumber:Pikiran Rakyat - 05 Januari 2007
Kategori:Sampah Luar Jakarta
BANDUNG, (PR).-Ratusan warga Desa Babakan, Kec. Ciparay, Kab. Bandung, menutup jalan masuk menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Babakan di Kp. Kedokan. Mereka menuntut agar Dinas Kebersihan Kab. Bandung membayar ganti rugi ikan yang mati akibat terkena limbah TPA dan sejumlah janji lainnya yang hingga kini belum terealisasi.

Akibat aksi yang dilakukan lebih dari 150 orang warga sejak pukul 10.00 WIB itu, sebanyak 30-50 truk sampah terpaksa balik kanan (kembali ke pangkalan). Sejumlah staf Dinas Kebersihan Pemkab Bandung yang mengajak warga musyawarah ditolak, bahkan sempat terjadi adu mulut dengan warga.

Warga yang semula berkumpul di Kp. Kedokan RT 01 RW 02, kemudian bergerak menuju TPA Babakan. Kami menuntut agar pemerintah segera mengganti ikan kami yang mati akibat air kolam tercemar limbah TPA, ujar Ahi (60), tokoh masyarakat setempat.

Menurut dia, sejak Agustus 2006, ikan milik warga yang mati mencapai lebih dari 40 kuintal. Menyikapi hal tersebut, pihak Dinas Kebersihan berjanji akan menggantinya, namun tidak kunjung ditepati.

Selain tuntutan ganti rugi ikan, di hadapan Camat Ciparay Aep Sabarudin, Kapolsek Ciparay AKP Dadan serta Kades Babakan Dadang Holihudin bertempat di lokasi pengepresan sampah TPA Babakan, warga juga menuntut janji pembangunan sejumlah infrastruktur sebagai kompensasi atas dibukanya TPA Babakan. Janji tersebut antara lain, perbaikan jalan, pembangunan fasilitas limbah, saluran air bersih, serta penyemprotan, secara berkala.

Sejak TPA Babakan dibangun tahun 1992 dan secara resmi dioperasikan tahun 1999, hanya beberapa janji yang direalisasikan. Di antaranya, pembangunan jalan, penampungan limbah, penyemprotan dan uang kompensasi setiap triwulan.

Tapi saat ini kondisinya sudah rusak, seperti jalan dan penampungan limbah. Sementara penyemprotan sejak ada TPA, baru empat kali dilakukan. Bahkan, saluran limbah dibuang ke kali hingga mencemari kolam dan sumur warga, ujar Muhtar, warga lainnya.

Menurut Muhtar, akibat adanya TPA Babakan tersebut, masalah pencemaran air yang paling parah. Selain warga tidak dapat mengonsumsi air sumur, air Sungai Cicangri yang tercemar juga mengakibatkan gatal-gatal dan menyebabkan matinya ikan milik warga.

Pembenahan

Menanggapi ancaman warga untuk tetap menutup jalan masuk ke TPA Babakan serta mencegat truk sampah yang memaksa masuk, Camat Ciparay Aep Sabarudin, Kamis kemarin langsung melapor ke Bupati Kab. Bandung H. Obar Sobarna. Dalam pembicaraan melalui telefon seluler, Obar berjanji akan segera mengambil langkah-langkah dan membawa permasalahan itu ke DPRD agar dialokasikan anggaran pembenahan TPA Babakan.

Menurut Aep, tuntutan warga Desa Babakan merupakan hal wajar. Apalagi yang mereka tuntut adalah hal yang pernah dijanjikan, ujarnya.

Sedangkan Kades Babakan Dadang Holihudin mengatakan, lokasi TPA berada di lingkungan perkampungan dan pesawahan serta kolam milik warga di 6 RW dengan jumlah penduduk 600 KK. Di Bagian atas TPA merupakan perkampungan RW 10 dan 11, dan bagian bawah adalah perkampungan RW 3, 4, 5 dan 6.

Semula, sistem yang diterapkan di TPA Babakan dijanjikan pola sanitary landfill dan open dumping. Tapi hal tersebut tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Sampah dari Kab. Bandung dan sebagian Kota Bandung dibuang begitu saja tanpa diolah hingga akhirnya menggunung.

Dampak penutupan jalan masuk ke TPA Babakan tersebut, sampah di Kab. Bandung, terutama wilayah timur, dikhawatirkan akan menggunung. Bahkan pemandangan itu sudah mulai terlihat di sejumlah pasar dan tempat pembuangan sementara (TPS). (A-87)



Post Date : 05 Januari 2007