Ribuan Rumah di Tangerang dan Bekasi Masih Terendam

Sumber:Kompas - 19 Februari 2004
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Sedikitnya 1.040 rumah gubuk, semi permanen, dan permanen di lima desa di Kecamatan Paku Haji, yang terletak di wilayah utara Kabupaten Tangerang (sekitar 20 kilometer arah barat laut Kodya Tangerang), sudah tiga hari terendam. Genangan tertinggi saat ini masih sekitar 1,2 meter. Hujan yang setiap sore hingga dini hari terus-menerus turun juga menyebabkan genangan air di kawasan utara Kabupaten Bekasi belum surut.

Kelima desa di Kecamatan Paku Haji yang masih terendam itu adalah Desa Rawa Boni (120 keluarga), Sukawali (80 keluarga), Laksana (47 keluarga), Kohod (539 keluarga), dan Kiara Payung (244 keluarga). Dari kelima desa yang terendam itu, Desa Kohod merupakan desa yang paling parah dengan ketinggian genangan mencapai 80-120 cm.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang Nana Mulyana, Rabu (18/2), menyatakan, banjir juga menenggelamkan sekitar 1.000 hektar sawah di kawasan pesisir Tangerang, seperti di Kecamatan Pakuhaji, Kresek, Kosambi, dan Mauk.

Endon (61), warga Kampung Turi, Desa Laksana, menduga banjir kali ini disebabkan telah beralihfungsinya sejumlah sungai di wilayah utara Kabupaten Tangerang menjadi tanah garapan untuk lahan pertanian, misalnya Sungai Cikarang, Cikolet, dan Sungai Empang. "Dulu di wilayah ini ada tiga sungai, tetapi sekarang hanya ada satu. Bagaimana bisa menampung air?" kata Endon.

Bencana banjir tersebut, kata dia, tidak akan lagi melanda desa di Kecamatan Paku Haji dan sekitarnya bila saluran air dari dua sungai lainnya tidak dibuat berkelok, tetapi langsung dialirkan ke laut. "Dari sini ke muara saja sekitar 20 km kalau langsung dialirkan ke laut yang jaraknya hanya dua sampai tiga km," katanya

Berdasarkan pemantauan Kompas, di beberapa rumah ketinggian genangan bahkan mencapai 1,5 m. Sejumlah warga terlihat hanya bergerombol dan duduk-duduk di balai-balai rumah. Umumnya mereka tidak melakukan aktivitas apa pun, hanya duduk sambil ngobrol.

Meski sudah tiga hari terendam, sejumlah warga menyatakan belum menerima bantuan dari pemerintah setempat.

Meluas

Di Bekasi banjir semakin meluas akibat hujan deras yang terus turun beberapa hari belakang ini. Sedikitnya 10 kecamatan di Kabupaten Bekasi dilanda banjir dengan ketinggian 30-100 cm atau lebih. Akibatnya, ribuan penduduk masih mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi atau kering.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, bencana banjir itu antara lain dialami warga di sejumlah desa di Kecamatan Sukatani, Tambelang, Cabangbungin, Muara Gembong, Babelan, Tarumajaya, Kedungwaringin, Pebayuran, Sukakarya, dan Sukawangi.

Genangan air di jalan, rumah, atau sawah yang semakin tinggi dan meluas itu terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi. Akibatnya, sejumlah kali dan sungai yang melintasi kawasan tersebut naik dan meluap.

Menurut M Buang (57), warga Kampung Cangkring RT 08 RW 01, Desa Jayalaksana, Cabangbungin, hujan terus mengguyur daerahnya sejak Jumat pekan lalu. Tanpa diduga, hari Senin malam Kali Ciherang meluap. Air menggenangi jalan sampai ketinggian sebatas leher, sedangkan di dalam rumah mencapai sebatas pinggang.

"Warga tidak menduga kalau Kali Ciherang meluap. Hampir semua rumah tergenang sehingga banyak warga yang mengungsi di tanggul-tanggul irigasi yang cukup tinggi. Soalnya takut kalau air semakin tinggi," katanya. Warga yang masih bertahan di rumah, kata Buang, mengakali dengan cara menumpuk batu-bata atau batu kali.(mas/eln)

Post Date : 19 Februari 2004