Ribuan Warga Terjangkit Diare

Sumber:Jurnal Nasional - 16 Juni 2011
Kategori:Sanitasi

Empat penyakit musiman, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), demam berdarah dengue (DBD), tifus, dan diare menjadi fokus perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim). Sebab, penyakit-penyakit itu merebak saat pancaroba separti sekarang ini.

Terlebih, dalam tiga bulan pertama tahun 2011, ribuan warga telah terjangkit diare. "Seperti diare. Meski ada penurunan jumlah penderita namun tetap diwaspadai," ujar Kabid Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Iman Darmawan, Rabu (15/6).

Kewaspadaan terhadap berjangkitnya penyakit diare cukup beralasan. Karena di sejumlah daerah warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sehingga, banyak di antaranya yang kemudian memanfaatkan air kotor untuk keperluan sehari-hari. Misalnya, mandi, mencuci dan lain sebagainya. Padahal di dalam air yang kurang higienis terkandung bakteri E. Coli, sebuah jenis bakteri yang menyebarkan penyakit diare.

Berbeda dengan pernyataan Iman, dari catatan Dinkes setempat terjadi kenaikan penderita diare. Dari data pada 24 puskemas di seluruh wilayah kabupaten, total terdapat sebanyak 1.599 orang penderita. Padahal pada tiga bulan pertama tahun 2010 lalu jumlah penderita hanya mencapai 1.582 orang.

Meski demikian belum ada laporan penderita diare yang meninggal dunia. Dari 1.599 penderita paling banyak berusia di atas 15 tahun dengan jumlah 895 orang. Diikuti penderita pada rentang usia 1-4 tahun sebanyak 294 penderita, usia 5-14 tahun sebanyak 272 orang. Paling sedikit adalah penderita yang berumur kurang dari satu tahun, yakni sebanyak 138 penderita.

Khusus di Pacitan barat, upaya menekan berjangkitnya diare sudah dilakukan sejak tahun lalu. Yaitu melalui program Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitasi (STOPS) Open Defication Free (ODF). Menurut Iman program itu diyakini mampu mencegah penyebaran penyakit akibat bakteri E. Coli itu. Sebab, dengan program tersebut warga tidak lagi melakukan buang air besar di sembarang tempat karena telah mempunyai jamban. Berbeda dengan kondisi beberapa tahun lalu. "Bakteri yang bercampur di air berasal dari feses yang terbawa hujan dan meresap ke sumber air," ucapnya. David Eka Kuncara



Post Date : 16 Juni 2011