Rob dan Banjir Intai Pantura

Sumber:Kompas - 19 Januari 2012
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Pasang naik air laut di Teluk Jakarta yang menyebabkan rob, ditambah curah hujan yang tinggi, angin kencang, dan buruknya drainase, dapat memicu banjir di Jakarta dan pantai utara Jawa. Ketinggian pasang air laut, 19-23 Januari, bisa mencapai 1,1 meter dari kondisi normal. Kondisi serupa diprediksi berulang pada 2-6 Februari 2012.
 
”Pasang air laut tertinggi itu terjadi saat bulan mati dan bulan purnama,” kata Kepala Subbidang Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto di Jakarta, Rabu (18/1).
 
Pasang naik air laut hingga 1,1 meter diprediksi terjadi Kamis ini pukul 07.00-08.00. Pasang naik serupa diprediksi akan terjadi 20-21 Januari pukul 07.00-09.00. Adapun puncak pasang naik 22 Januari diprediksi pada pukul 08.00-10.00. Lalu, 23 Januari pada pukul 09.00-10.00.
 
Menurut Kukuh, periode 19-23 Januari merupakan fenomena bulan mati (bulan baru), sedangkan 2-8 Februari bulan purnama. Kedua fenomena ini menimbulkan gaya gravitasi bulan yang menarik air laut sehingga menimbulkan pasang.
 
”Prediksi banjir besar pada periode itu bisa terjadi jika dipicu berbagai fenomena lain, seperti siklon tropis, Osilasi Madden-Julian, dan seruak dingin (cold surge) dari utara ekuator yang bertekanan tinggi,” kata Kukuh.
 
Peneliti Bidang Astronomi dan Astrofisika BMKG, Rukman Nugraha, mengatakan, bulan mati akan terjadi 23 Januari, sedangkan purnama 8 Februari. Pasang naik biasanya terjadi saat siang hingga malam. Surut terjadi dini hari hingga pagi.
 
BMKG juga memprediksi curah hujan di Jabodetabek Januari ini akan tinggi hingga sangat tinggi, terutama sore hingga malam. Oleh karena itu, rob dan banjir biasa muncul saat malam hingga dini hari. Hingga kemarin, debit sungai di Jakarta masih normal.
 
Berdasarkan analisis BMKG, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, serta Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), potensi banjir hampir terjadi di semua wilayah Jakarta.
 
Kewaspadaan juga perlu ditingkatkan, terutama akibat angin kencang yang berpotensi terjadi di Jakarta. Sebagian jenis pohon dan papan reklame di Jakarta tidak sesuai dengan ketentuan sehingga berpotensi roboh jika diterpa angin kencang. Karena itu, saat angin kencang, warga diminta berada di tempat yang aman dan mengurangi aktivitas di jalan.
 
Hujan yang disertai angin kencang biasanya terjadi jika sebelumnya didahului panas yang sangat terik.
 
Belum mencapai puncak
 
Mulai akhir pekan ini, intensitas dan curah hujan di hulu Sungai Ciliwung di Puncak, Kabupaten Bogor, serta wilayah tengah di Kota Bogor diperkirakan mulai naik. Curah hujan saat ini belum mencapai puncak.
 
”Curah hujan disebut ekstrem apabila dalam sehari lebih dari 50 milimeter,” tutur Jabariah, anggota staf Stasiun Klimatologi Dramaga.
 
Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Serang, curah hujan ekstrem serempak menyebabkan banjir yang beberapa hari terakhir menggenangi wilayah Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Serang.
 
Kemarin, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Serang Parmin mengingatkan warga, terutama di bantaran sungai, agar mewaspadai potensi berulangnya banjir besar. ”Puncak curah hujan dan potensi banjir diprediksi Januari hingga awal Maret. Dalam rentang waktu itu masih berpeluang terjadi hujan deras yang berpotensi banjir,” katanya.
 
Banjir besar akhir pekan lalu hingga awal pekan ini di Lebak, Pandeglang, dan Serang dipicu curah hujan tinggi. Sebagai gambaran, curah hujan 13 Januari di Pandeglang tercatat 59 milimeter (mm), Menes 61 mm, Cibaliung 67 mm, dan Munjul 110 mm. Banjir di wilayah Lebak dan Serang akibat luapan Sungai Ciujung dipengaruhi curah hujan tinggi di hulu Sungai Ciujung.
 
Hujan di Leuwidamar, Lebak, bahkan amat ekstrem, mencapai 172 mm. Rangkasbitung 110 mm, Sampang Peundeuy 120 mm, Situ Cimarga 108 mm, dan Cilaki 136 mm.
 
Peringatan dini
 
Kepala Subbidang Informasi Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, untuk 19-23 Januari sudah dikeluarkan peringatan dini waspada hujan deras disertai petir dan angin kencang.
 
Periode 19-23 Januari dengan kondisi seperti itu diprediksi terjadi di hampir semua wilayah Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua. (NAW/MZW/ART/GAL/CAS)


Post Date : 19 Januari 2012