Rumah Warga Kampung Pulo Masih Terendam

Sumber:Kompas - 03 Nopember 2011
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Kondisi rumah warga di Kampung Pulo, Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, hingga Rabu kemarin masih banjir meskipun ketinggian air rata-rata turun menjadi 50-70 sentimeter. Warga di enam RT di RW 3 itu mendapat bantuan dapur umum dan pengobatan gratis.
 
”Sore tadi habis hujan deras, sempat naik airnya sampai 80 cm. Sekarang sudah mulai surut, jadi sekitar 60 cm,” kata Ketua RT 11 RW 3 Kampung Pulo Sugiyono, tadi malam pukul 20.15.
 
Sampai kemarin, warga Kampung Pulo sudah 12 hari pasang surut dilanda banjir. ”Kalau hujan atau ada kiriman dari arah Bogor atau Depok, langsung banjir. Tingginya air 60-70 sentimeter saja, tetapi bersihin lumpur dan sampah bikin capek. Bosan ngerjainnya,” kata Sri, salah seorang korban banjir.
 
Banjir besar melanda hari Minggu (30/10). Air menggenangi rumah warga hingga setinggi 2 meter. Total ada 5 RT yang terendam. Lebih dari 300 warga menjadi korban.
 
Namun, sampai kemarin, dilaporkan banjir di RT 12, 13, dan 14 sudah mulai surut. Jadi, mulai Rabu, dapur umum disatukan di pos RW 3. Sementara pos pengobatan masih ada empat lokasi, yaitu dari puskesmas, TNI, dan dua lagi bantuan swasta.
 
Di seberang Kampung Pulo, pihak TNI di kompleks Marinir Cilandak mengerahkan alat berat untuk mengeruk turap dan gorong-gorong.
 
”Kami hargai upaya pihak TNI. Sebagai warga, kami juga siap kalau kampung kami ditata agar kali jadi lebar lagi dan banjir bisa dicegah. Namun, saya imbau agar saat proses penataan dilakukan secara manusiawi,” kata Sugiyono.
 
Sementara warga di sejumlah kawasan di Kota Tangerang mulai waswas dengan curah hujan cukup tinggi yang terjadi dalam sepekan. Mereka meminta agar pemerintah daerah sebisa mungkin mengantisipasi agar tidak terjadi banjir atau genangan air.
 
”Hampir setiap tahun, setiap kali hujan gede, perumahan kami pasti banjir. Air bisa mencapai 3 meter. Kami berharap pemerintah segera melakukan tindakan antisipasi,” kata Wawan Gunawan (40), warga RT 08 RW 07 Perumahan Total Persada.

Upaya antisipasi
 
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengimbau warga agar tidak membuang sampah di saluran air (drainase) yang telah diperbaiki. Pemerintah DKI Jakarta memperbaiki saluran air tersebut untuk mengatasi genangan air akibat hujan.
 
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Tarjuki menyatakan akan menambah 10 titik sistem peringatan dini. Dua di antaranya untuk mendeteksi banjir di kawasan Pondok Labu dan Petogogan, Jakarta Selatan. Saat ini, Jakarta memiliki 17 titik sistem peringatan dini. (NEL/GAL/ARN/COK/PIN)


Post Date : 03 November 2011