Saluran Air di Jakarta Utara Dinormalisasi

Sumber:Kompas - 08 Juni 2011
Kategori:Drainase

Jakarta, Kompas - Guna mengurangi genangan dan risiko banjir, 20 saluran penghubung di Jakarta Utara akan dinormalisasi. Selain itu juga akan dipasang dua unit pompa di Jalan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, menggantikan pompa yang sudah lama.

Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Utara Rifig Abdullah, Selasa (7/6), mengatakan, untuk membiayai seluruh kegiatan itu, telah disiapkan dana Rp 18 miliar. Saat ini kegiatan normalisasi saluran air itu memasuki tahap pelelangan proyek, dengan target seluruh kegiatan selesai sebelum musim hujan datang.

Normalisasi itu, lanjutnya, memang belum menjangkau seluruh saluran di Jakarta Utara yang tersumbat karena dana yang dialokasikan APBD terbatas.

”Dana APBD pun terbatas sehingga pekerjaan normalisasi ini dilaksanakan berdasarkan skala prioritas,” tuturnya.

Saluran yang akan dinormalisasi itu di antaranya saluran air dari SMP Negeri 122 sampai ke Pompa Kapuk di Penjaringan, saluran di Jalan Cilincing Raya, serta sambungan antar-saluran di bawah jalan di Lorong 104 Koja dan Jalan Tipar Cakung.

Saat ini, kondisi saluran dipenuhi sedimentasi lumpur dan sampah. Akibatnya, air tak dapat mengalir dan selalu meluap ke permukaan jalan setiap kali hujan atau air laut pasang. Di sejumlah titik, dinding saluran itu rusak dan ambrol akibat pelapukan lumpur yang mengendap di dalamnya. Adapun sambungan antar-saluran yang akan diperbaiki juga melesak ke dalam tanah akibat penurunan tanah yang terjadi secara terus-menerus di wilayah Jakarta Utara.

Menurut Rifig, normalisasi yang akan dilaksanakan itu berupa pengerukan, perbaikan dinding saluran, serta perbaikan sambungan antar-saluran sehingga seluruhnya dapat kembali normal. Sementara pemasangan pompa hanya dilaksanakan di Jalan Luar Batang, Penjaringan.

Lebih lanjut Rifig mengatakan, genangan air di sebagian ruas Jalan Lodan, tepi Kali Ancol, sedang ditangani Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Penanganannya meliputi pemasangan pompa di Kali Ancol dan menjadikan Kali Mati sebagai waduk.

Warga di wilayah Jakarta Utara pun sangat mengharapkan pemerintah dapat segera melaksanakan normalisasi saluran air karena genangan air sudah menghambat aktivitas warga.

Tarman (55), warga Lagoa, Kecamatan Koja, mengaku, genangan air di tempat tinggalnya dapat terjadi dalam waktu tak diduga dengan ketinggian 30-40 sentimeter. Dia pun memilih meninggikan rumahnya lebih dari 60 sentimeter dari permukaan jalan agar tidak tergenang.

”Kalau tidak ditinggikan, air dari parit bisa masuk ke dalam rumah,” katanya.

Bahkan, genangan air di beberapa ruas jalan di Koja bisa bertahan sampai dua hari. Apalagi, kalau air laut pasang, dalam kondisi cuaca cerah pun air di saluran permukiman bisa meluap dan menggenangi jalan.

Untuk menangani genangan itu, Sekretaris Kelurahan Lagoa Maryono mengatakan, setiap hari Minggu warga digerakkan untuk membersihkan saluran permukiman. Namun, upaya itu masih belum dapat mengurangi genangan.

”Masalah genangan ini harus segera ditangani pemerintah karena sebagian besar saluran tersumbat,” katanya. (MDN)



Post Date : 08 Juni 2011