Saluran di Bumiayu Tersumbat Sampah

Sumber:Suara Merdeka - 28 April 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
BUMIAYU - Penyumbatan saluran sepanjang Jalan Diponegoro, Kota Bumiayu sangat parah, dan kini mendapat perhatian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas PU Kecamatan Bumiayu.

Dalam waktu dekat, UPT Dinas PU akan melakukan pembersihan di sejumlah titik saluran.

Beberapa titik yang mendapat prioritas adalah saluran sepanjang kompleks Pasar Bumiayu dan depan Polsek Bumiayu. Diperkirakan, kedua titik tersebut hampir mengalami penyumbatan total sehingga ketika hujan, timbul genangan.

Kepala UPT Dinas PU Achmad Satori mengatakan, pembersihan dilakukan dengan cara pembongkaran saluran dan pengerukan sumbatan. Volume saluran yang dinilai terlalu kecil akan diperlebar. Di beberapa lokasi juga akan dibuat kantong lumpur sebagai tempat penampungan sementara buangan lumpur dari dalam saluran.

Dia menambahkan, ruang saluran air sepanjang satu kilometer dari depan kantor Pegadaian hingga Desa Jatisawit, sebenarnya cukup longgar. Rata-rata kedalaman saluran satu meter, dan lebar 80 sentimeter.

Akan tetapi, volume yang efektif berfungsi tidak sampai sebesar itu. Hal ini akibat timbunan lumpur yang hampir mendekati atap saluran.

Ada beberapa penyebab terjadinya penyumbatan. Namun menurutnya, penyebab paling besar adalah ulah sebagian warga yang membuang sampah sembarangan. "Sampah itu kalau terbawa air akan masuk ke dalam saluran," kata dia.

Dibuktikan

Hal itu dibuktikan ketika pihaknya membuka saluran di depan kantor BCA dan Jalan Empu Kanang. Selain material lumpur, sebagian besar sumbatan adalah buangan sampah plastik dan benda lain.

Untuk menghindari penyumbatan lebih parah, dia mengimbau warga, khususnya pedagang yang mangkal di sepanjang trotoar membuat tempat sampah khusus.

Salah seorang warga Desa Kalierang Wiratmo menuturkan, perkembangan kepadatan kota selayaknya diimbangi dengan peningkatan infrastruktur. Salah satunya penambahan dan pelebaran saluran air.

Menurut dia, selama ini upaya tersebut belum terlaksana dengan baik. "Buktinya, dulu kalau hujan tidak ada genangan air, sekarang banjir di mana-mana," ujarnya. (on-42m)

Post Date : 28 April 2005