Saluran Tersumbat Sampah Jalan dalam Kota Tergenang

Sumber:Suara Merdeka 04 April 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BUMIAYU- Warga Bumiayu mendesak Dinas PU Brebes segera menangani masalah penyumbatan saluran air di sepanjang ruas jalan Kota Bumiayu. Penyumbatan disebabkan sampah dan endapan lumpur. Akibatnya kini bila terjadi hujan, hampir di sepanjang ruas jalan yang ada di Kota Bumiayu akan tergenang. Mereka kawatir, jika hal itu dibiarkan akan berakibat lebih parah di masa mendatang.

Sebagai bukti ketika terjadi hujan, Jumat (1/3) pukul 14.30. Hanya dalam waktu setengah jam, air di saluran sudah naik ke ruas jalan. Luapan cukup besar terlihat di beberapa titik sepanjang Jalan Diponegoro, seperti depan kantor BRI Unit Kalierang, depan Polsek Bumiayu serta ruas jalan depan Kantor Pegadaian Bumiayu. Di lokasi terakhir, genangan air bahkan hampir mencapai ketinggian lutut orang dewasa.

Akibat ruas jalan tergenangi air, lalu lintas kendaraan menjadi terhambat. Di depan kantor Pegadaian, genangan air menjadi ajang permainan anak-anak.

Salah seorang warga Desa Dukuhturi, Bumiayu, Bambang (32) mengatakan, genangan air sudah menjadi langganan manakala turun hujan lebat. "Banjir di jalan kota sudah sering terjadi, sekarang malah semakin besar," kata dia. Hal sama diungkapkan Anang (35). Pedagang kelontong di pasar Bumiayu itu menuturkan, timbunan lumpur di selokan sepanjang Kota Bumiayu sudah menyesaki lubang saluran. Terbukti ketika petani Bumiayu mengeruk salah satu saluran air di Jalan Diponegoro, belum lama ini. Ketika itu timbunan lumpur nyaris menyentuh atap saluran setinggi satu meter.

Yang dia sesalkan, sebagian besar saluran air kini tertutupi bangunan milik penduduk. Hal itu akan menyulitkan bila petugas PU melakukan pengerukan.

Secara terpisah, Kepala UPTD PU Bumiayu, Achmad Satori melalui Kasubsie Bina Marga, Taryono mengatakan, pihaknya mengalami kendala pendanaan dalam pengerukan saluran drainase. Dia menjelaskan, untuk kegiatan pengerukan paling tidak membutuhkan biaya Rp 25 juta per tahun. Pada tahun-tahun silam, Pemkab mengalokasikan dana tersebut. Namun sejak tahun 1999, alokasi dana pengerukan tidak diberikan lagi.

Selain lumpur yang dibawa arus air penyumbatan di depan kantor Pegadaian Bumiayu, juga dikarenakan ulah warga membuang sampah sembarangan. Untuk menghindari penyumbatan perlu perbaikan saluran dan sekaligus trotoar.

Dari beberapa titik penyumbatan, saluran di depan Kantor Polsek Bumiayu dan di Jalan Sidodadi mengalami penyumbatan paling parah.(on-34s)



Post Date : 04 April 2005