Sampah di Bantargebang Meluber

Sumber:Koran Tempo - 06 Februari 2008
Kategori:Sampah Jakarta
BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi mengevaluasi kerja sama pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Bantargebang dengan Pemerintah DKI Jakarta. Alasannya, industri pengolahan sampah yang dijanjikan awal Januari lalu tak kunjung terealisasi.

"Batas waktunya semestinya Desember tahun lalu (2007)," kata Sekretaris Daerah Kota Bekasi Tjandra Utama Effendi kepada Tempo kemarin. Padahal pabrik tersebut untuk mengurangi volume sampah di TPA Bantargebang, yang saat ini sudah melebihi kapasitas luas lahan (overload). Dari 108 hektare lahan yang disediakan, kini sampah telah meluber menjadi 129 hektare.

Pemerintah DKI bahkan belum memberikan konsep pengelolaan sampah, yang per harinya mencapai 6.000 meter kubik. Dari konsep itulah akan kelihatan apakah pengelolaan sampahnya ramah lingkungan atau tidak serta berapa meter kubik sampah yang dikurangi setiap harinya. "Evaluasi itulah yang akan kami tawarkan ulang," ujar Tjandra.

Jakarta juga dinilai belum melakukan pembebasan lahan warga seluas 2,3 hektare untuk perluasan TPA Bantargebang. Padahal Bekasi telah berkali-kali menyurati Jakarta, tapi tak kunjung direspons.

Mengenai permohonan kenaikan tipping fee dari Rp 60.070 per ton menjadi Rp 100 ribu per ton sampah yang belum dipenuhi Jakarta, dia masih memaklumi karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2008 masih digodok.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Baruna meminta Pemerintah Kota Bekasi bersabar, "Semuanya tidak bisa instan," kata Eko kepada Tempo kemarin.

Eko menjelaskan, kerja sama yang seharusnya dimulai tahun ini terpaksa molor karena APBD masih tertahan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. "Ini juga bukan hanya masalah uang, melainkan kami ingin juga dihargai sebagai Ibu Kota negara," ujar Eko.

Eko membantah jika dikatakan Jakarta wajib mengerahkan 6.000 ton sampah ke TPA Bantargebang. Justru saat ini Pemerintah DKI Jakarta sedang bergiat menghilangkan ketergantungan pembuangan sampah ke Bekasi dengan membangun fasilitas pengolahan sampah di wilayah Jakarta. HAMLUDDIN | MUSTAFA SILALAHI



Post Date : 06 Februari 2008