Sampah di Kali Cakung Drain Menggunung

Sumber:Republika - 02 Agustus 2010
Kategori:Sampah Jakarta

JAKARTA - Sampah yang terus menumpuk di Kali Cakung Drain, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara mulai meresahkan warga. Sampah-sampah tersebut menggenangi kali yang berada di kampung nelayan itu.

Lebih dari 10 titik air tertutupi sampah, sehingga yang terlihat bukan lagi airnya, namun sampahnya. Tumpukan sampah semakin menggunung karena pinggir kali tersebut dipadati dengan puluhan perahu nelayan. Perahu-perahu itu membuat sampah tersendat. Para nelayan tetap mengoperasikan perahunya untuk bisa mengais rezeki dari laut yang hanya sekitar 500 meter dari kali tersebut.

Mulia (63), warga RT 3/4, Kelurahan Cilincing, mengatakan bahwa warga sudah menganggap biasa dengan sampah tersebut. Sebab, kata dia, meskipun, dilakukan pengangkisan, tidak lama kemudian, sampah kembali menumpuk. "Gimana lagi, wong pernah diangkat, dua atau tiga hari kemudian sudah banyak lagi," kata Mulia, Ahad (1/8). Menurutnya, sampah di kali tersebut selain sampah warga, yang paling banyak merupakan sampah kiriman dari beberapa lokasi yang tidak jauh dari kali tersebut, misalnya Jembatan Cakung dan Semper.

Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, melontarkan hal senada. Ia mengatakan sampah di Kali Cakung Drain itu merupakan sampah kiriman dari berbagai daerah. "Ada 13 sungai, di antaranya dari Jakarta Barat, Puncak, dan Bogor, sampahnya mengalir ke Jakarta Utara semua," kata Bambang. Untuk mengantisipasi hal itu, Bambang, meminta agar semua RT dan RW aktif mengangkat sampah di perkampungan mereka.

"Kita minta masing-masing RW mengangkat sampah," jelasnya. Bahkan Wali Kota berjanji pada Oktober mendatang pihak Pemkot akan bekerja sama dengan pangkalan utama angkatan laut untuk melakukan bersih-bersih laut di Jakarta Utara. "Kami juga akan mengajak masyarakat maritim," imbuhnya.

Kali Cakung Drain dipenuhi sampah juga sejak puluhan tahun silam. Tidak banyak orang memerhatikan kondisi itu, sebab semakin hari semakin menumpuk, seiring dengan bertambahnya penduduk yang bermukim di areal itu. "Dulu tahun 1993 sejak saya pertama ke sini, kali ini masih bersih, tapi setelah itu, karena makin banyak orang semakin kotor," kata Mulia yang asal Indramayu, Jawa Barat itu.

Hal serupa juga diakui Robiah (35), warga RT 5/4, Kelurahan Cilincing. Dia mengatakan, sebenarnya sebagian warga di kelurahannya sudah mengangkat sampah-sampah itu. Hanya saja, sebagian yang lain masih sembarangan membuang sampah, meskipun sudah disediakan tempat sampah.

"Susah kalau tidak menyadari bersama pentingnya kebersihan," kata dia. Akibat tersumbatnya sampah di kali itu, selain drainase kelurahan tersebut tersumbat sampah, Kali Banglio, yang juga di Kelurahan Cilincing menerima dampak dari kali tersebut. agung p vazza



Post Date : 02 Agustus 2010