|
CIAMIS, (PR).Pemkab Ciamis masih kebingungan menutup anggaran kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), untuk 24 armada angkutan sampah di lingkungan Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP), Kab. Ciamis. Pihak Kantor KKP Ciamis, diminta untuk mencari dana talangan sendiri, sebelum perubahan APBD 2005 selesai dibahas. Sementara itu, kemarin sampah dari Pasar Kawali dan Pangandaran, terlambat diangkut, sehingga sempat menumpuk. Keterlambatan ini, diduga karena para sopir armada harus mencari terlebih dahulu biaya solar untuk angkutannya. "Saat ini, kas kita sedang kosong, sementara untuk pengeluaran lainnya juga masih menunggu persetujuan perubahan APBD. Saya meminta, agar Kantor Kebersihan, mencari pinjaman terlebih dahulu, nanti akan diganti begitu perubahan APBD diketok palu di dewan," kata Bupati Ciamis, Engkon Komara, Sabtu (8/10) kemarin, di Ciamis. Bupati diminta tanggapan, sehubungan para awak armada angkutan sampah di lingkungan kantor kebersihan setempat, tidak lagi memiliki anggaran untuk bahan bakar untuk bulan Oktober. Setiap bulannya, armada sampah membutuhkan biaya bahan bakar mencapai Rp 62 Juta. Sementara ini, anggaran untuk armada tersebut dari pinjaman para pejabat di lingkungan kantor tersebut, mulai dari uang pribadi kepala kantor, maupun kepala sub bagian tata usaha. Hanya, para pejabatnya sendiri mulai mengeluh, karena uang mereka juga terbatas. "Kita juga butuh untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga dana pribadi juga terbatas," kata Yayat, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor KKP. Menurut Bupati Ciamis, secara materi usulan dari Kantor Kebersihan untuk anggaran BBM, sudah ada di pos perubahan APBD. Hanya, belum bisa diturunkan karena belum ada persetujuan atau masih proses pembahasan. (A-97) Post Date : 09 Oktober 2005 |