Sampah di Tepi Jalan Bintoro Menumpuk

Sumber:Suara Merdeka - 05 Desember 2006
Kategori:Sampah Luar Jakarta
DEMAK - Warga Kracaan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Kota Demak mengeluhkan bau menyengat dari tumpukan sampah yang menggunung di samping Sungai Jajar, tepatnya di tepi Jalan Raya Bintoro. Bukan hanya mereka, pengguna jalan yang melewati jalur pantura Demak km 35 juga mengeluhkan hal serupa.

Ketika melewati jalan tersebut, mereka terpaksa menutup hidung menghindari bau tak sedap. Tumpukan sampah yang tepat berada di pertigaan ke kompleks pemakaman Kadilangu itu menjadi pemandangan tak menarik bagi para peziarah.

Pemandangan tersebut baru terlihat seminggu terakhir. Sampah-sampah itu sebagian besar berasal dari para pedagang Pasar Bintoro yang menempati kios sementara di sepanjang jalan depan pasar dan Jalan Pemuda. Mereka membuang sampah di tempat itu karena tidak terdapat pembuangan sampah terdekat selain di lokasi itu, pascakebakaran.

Salah seorang warga Kracaan, Arifin (32) meminta Pemkab untuk serius dalam menangani sampah dari pedagang. Apalagi memasuki musim hujan, membuat tumpukan sampah mengeluarkan bau menyengat. Pascakebakaran, keindahan Kota Wali semakin menyedihkan. Pasalnya, selain terlihat kumuh, sekarang muncul bau tak sedap dari sampah.

''Bertambah hari, pemandangan Demak jadi semakin tak jelas, kumuh dan bau,'' katanya dengan nada kesal.

Keluhan serupa dirasakan Halim (54), warga Betengan, belakang Pasar Bintoro. Kampung Betengan semakin terlihat kurang tertata setelah para pedagang membuat kios di depan rumah-rumah warga.

''Saya protes kepada Pemkab, semestinya mereka bisa menata pedagang agar tetap menjaga keindahan kota, tidak terlihat asal-asalan seperti ini,'' katanya.

Beberapa pedagang mengaku terpaksa membuang sampah di tempat itu, karena tempat tersebut satu-satunya tempat pembuangan sampah (TPS) yang paling dekat.

Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Drs H Suwadi MM membenarkan alasan para pedagang yang membuang sampah di TPS itu.

''Setahu saya, selama ini petugas dari Kimpraswil sudah mengangkut sampah-sampah itu ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kalikondang. Akan tetapi karena jumlahnya banyak, jadi terlihat menumpuk terus.

''Coba nanti kami koordinasikan kembali dengan Kimpraswil. Memang musim hujan menjadi masalah bagi sampah, karena menjadi lembab dan berakibat bau tak sedap,'' ujar Suwadi. (H1-16d)



Post Date : 05 Desember 2006