Sampah Dibiarkan Menumpuk

Sumber:Koran Sindo - 22 Juni 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
PALEMBANG – Warga Griya Perumnas Talang Kelapa,Kelurahan Talang Kepala, mengeluhkan aroma tak sedap dari sampah yang menumpuk di salah satu jalan masuk ke pemukiman warga, atau berada persis di depan eks kantor PT ATS. 
 
Bau pesing yang timbul dari tumpukan sampah tersebut dirasa sangat menggangu sejak dua bulan belakang, terlebih saat turun hujan. Mirisnya, hingga saat ini pihak dari kelurahan atau kecamatan belum sama sekali mengambil tindakan untuk membersihkan sampah tersebut. Menurut penuturan Andre Irawan,Ketua RT 84,Prumnas Talang Kelapa,tumpukan sampah tersebut memang sengaja dibuang warga di pinggir jalan, karena tempat pembuangan akhir yang berada di belakang kantor Kelurahan Talang Kelapa, sudah tidak dibolehkan lagi. 
 
“Tempat sampah itu ditutup, karena warga sekitar mengeluhkan baunya.Yang anehnya, kok warga malah membuang sampah di pinggir jalan keluar kompleks,”ujarnya. Bukan hanya warga, petugas pengangkut sampah yang menggunakan angkutan gerobak juga membuang sampahnya di tempat tersebut.“Awalnya kan petugas pengangkut sampah itu setelah mengambil sampah di tiap rumah warga, biasanya membuang sampah di tempat pembuangan akhir. Tapi, setelah dilarang, jadi mereka membuang sampah di tempat atau pinggir jalan itu juga,”sambungnya. 
 
Sementara Ketua RW 17,Kelurahan Talang Kelapa,Sutami Ismail mengharapkan pihak kelurahan, kecamatan hingga Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk segera mengambil tindakan,membersihkan jalan yang telah tertimbun sampah rumah tangga tersebut. “Jangan sampai didiamkan, takutnya dari sampah tersebut akan menimbulkan penyakit. Pemerintah,dalam hal ini pihak kelurahan dan kecamatan harus segera bertindak,”katanya. 
 
Sutami melanjutkan,kalaupun tempat pembuangan akhir yang berada di belakang kantor kelurahan sudah tidak ada lagi, sebaiknya pihak kelurahan bersama pihak Prumnas segera mencari tempat pembuangan sampahbaru, yanglokasinya jauh dari tempat pemukiman warga. “Prumnas (Talang Kelapa) ini kan jumlah penduduknya padat, ada sekitar 26.000 orang. 
 
Warga juga tak hanya mengeluhkan masalah sampah, tapi juga masalah lain terutama jalan yang rusak. Ini sudah lama sekali terjadi dan tidak ada perhatian dari pemerintah dan pihak prumnas,”pungkasnya. sidratul muntaha


Post Date : 22 Juni 2012