Sampah Harus Dijadikan Aset

Sumber:Koran Jakarta - 12 Februari 2010
Kategori:Sampah Jakarta

JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menempatkan sampah sebagai masalah. Padahal, jika sampah dikelola dengan teknologi yang tepat, sampah merupakan aset daerah.

Hal itu mengemuka dalam dialog terbuka yang digelar Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) dengan tema “Permasalahan Sampah dan Banjir” di Jakarta, Kamis (11/2).

Menurut Ketua LP2AD, Victor Irianto, seharusnya volume sampah yang mencapai 6.500 ton per hari bisa dijadikan aset daerah yang menguntungkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan warganya. “Sampah dan banjir adalah permasalahan yang cukup sulit.

Sampah belum bisa dijadikan sebagai aset daerah. Namun semangat untuk menjadikan sampah sebagai aset sudah dimiliki Pemprov,” kata Victor.

Menurut Victor, awalnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang dikelola Pemprov kondisinya sangat memprihatinkan dan tidak menunjukkan kemajuan.

Begitu TPA tersebut dikelola menjadi TPST dengan melibatkan pihak ketiga, TPST Bantar Gebang menjadi lebih baik dan tertata rapi.

Bahkan, dalam waktu dekat, rencananya TPST itu akan mengolah sampah menjadi aliran listrik sebesar 2 megawatt (MW).

Sementara itu, Pemprov akan melakukan uji coba penggunaan listrik berkapasitas 2 MW di yang dihasilkan TPST Bantar Gebang, Senin 8 Maret.

Listrik 2 MW ini masih jauh dari target awal yakni 26 MW. Kepala Dinas Kebersihan, Eko Bharuna, menjelaskan karena kapasitas listrik yang dihasilkan baru 2 MW, maka hanya akan didistribusikan untuk kegiatan internal.

Namun, jika berhasil mengalirkan listrik berkapasitas 26 MW, aliran listrik itu didistribusikan melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk dimanfaatkan warga Bekasi dan sekitarnya.

“Kami bisa mengurangi beban listrik yang harus ditanggung oleh PLN Bekasi. Atau paling tidak dapat menambah daya listrik yang dibutuhkan Bekasi,” kata Eko.

Dengan kebehasilan itu, Eko optimistis meski volume sampah di Jakarta selalu naik, tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Sebaliknya akan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi Pemprov dan warga sekitarnya.

Seperti diberitakan Koran Jakarta (5/2), Pemprov akan melakukan uji coba penggunaan listrik yang dihasilkan dari pengolahan sampah di TPST Bantar Gebang.

“Saat ini, sudah difungsikan sistem teknologi canggih yang modern untuk mengolah sampah menjadi listrik. Pengaruh teknologi tersebut diharapkan bisa menggenjot kapasitas produksi sesuai yang ditargetkan sejak awal,” tambahnya.
ucm/M-3



Post Date : 12 Februari 2010