Sampah Kali Banger Dibersihkan

Sumber:Suara Merdeka - 06 Februari 2006
Kategori:Sampah Luar Jakarta
SEMARANG- Sampah yang berada di sepanjang Kali Banger, Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur ini, Minggu (5/2) kemarin menjadi sasaran program Resik-resik Kutha Periode II.

Kegiatan yang diselenggarakan berkat kerja sama Djarum 76, New Exi Production, Suara Merdeka, dan Pemkot ini dihadiri Wakil Wali Kota Mahfudz Ali SH MSi berserta ratusan orang.

Para peserta membersihkan sampah-sampah di dalam sungai. Sampah-sampah tersebut diambil dengan menggunakan pengait dari besi.

Tetapi karena jumlah alat pengait terbatas, beberapa dari mereka mengambil sampah dengan menggunakan bambu panjang. Sampah yang berhasil dikumpulkan kemudian ditumpuk di pinggir sungai.

Untuk mempermudah pekerjaan, disediakan dua begu. Dengan begu tersebut sampah yang ada di dalam sungai dapat lebih cepat diambil. Selanjutnya, sampah yang mulai mengeluarkan bau tidak sedap itu diangkut dengan truk.

Sampah-sampah tersebut, menurut Camat Semarang Timur Bima Irianto SH, tak semuanya berasal dari rumah-rumah penduduk yang berada di sekitar sungai.

Sebagian besar justru berasal dari Pasar Waru. "Para pedagang sering membuang sampah ke sungai,'' kata Bima.

Untuk membersihkan Kali Banger, ungkap Bima, sudah disediakan petugas pengambil sampah. Tetapi jumlah tenaganya sangat terbatas, hanya tiga orang. "Petugas yang ada tidak dapat bekerja optimal, karena kapasitas sampah yang harus dibersihkan terlalu banyak.''

Kegiatan kali ini melibatkan Muspida, Brimob, dan Polresta Semarang Timur. Selain itu, juga diikuti seluruh staf kecamatan, kelurahan, warga, dan sekolah-sekolah yang berada di lingkungan ini.

Ada 10 kelurahan yang mengikuti kegiatan ini, yakni Kemijen, Mlatiharjo, Mlatibaru, Rejomulyo, Bugangan, Karang Tempel, Sarirejo, Rejosari, Karangturi, dan Kebon Agung. Sekolah yang turut berpartisipasi adalah SD Kemijen 1, 2, dan SD Rejomulyo 1, 2, 3, 4.

Sementara dalam sambutannya, Mahfudz Ali mengajak aparat pemerintah untuk lebih mendekatkan diri pada masyarakat. Di samping itu, juga harus bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi di dalam masyarakat.

"Karena itu, kita akan terus menjalin kerja sama dengan para kepala dinas.''

Untuk penanganan bencana yang baru-baru ini banyak menimpa Kota Semarang, Mahfudz mengaku sudah meyiapkan posko-posko bencana. Seluruh penanganannya di back up Muspida, termasuk logistik. Dalam menangani bencana ini diperlukan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak. "Dengan demikian, masalah ini dapat segera terselesaikan,'' tegas Mahfudz. (lin-18s)

Post Date : 06 Februari 2006