Sampah Malam Takbiran Diperkirakan 2.000 M3

Sumber:Kompas - 11 Nopember 2004
Kategori:Sampah Jakarta
Jakarta, Kompas - Sebanyak 500 petugas kebersihan dari Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat akan diterjunkan untuk membersihkan sampah-sampah di wilayah Jakarta Pusat pada malam takbiran, Sabtu (13/11). Para petugas itu akan membersihkan sampah di jalan protokol, kawasan pusat perbelanjaan, pasar, dan pusat keramaian yang diperkirakan akan melebihi volume sampah pada periode sama tahun lalu atau di atas 2.000 meter kubik.

Kepala Seksi Penanggulangan Sampah Suku Dinas Kebersihan DKI Jakarta Dadi Samsudin mengatakan itu, Rabu. Selain petugas, dikerahkan pula 58 armada angkutan sampah untuk menampung sampah pada malam takbiran.

Dadi mengatakan, sampah pada malam takbiran tahun 2003 mencapai sekitar 2.000 meter kubik. Tahun ini Dadi memperkirakan volume sampah akan melebihi tahun sebelumnya, mengingat adanya acara Tablik Akbar di Senayan dan dampak dari penertiban pedagang kaki lima di kawasan Senen dan Pasar Tanah Abang.

"Sebenarnya tahun ini diharapkan sampah tidak sebanyak tahun sebelumnya. Tapi itu tidak mungkin karena ada tablik akbar di wilayah Jakarta Pusat dan sampah dari rencana penertiban pedagang kaki lima. "Kalaupun lebih banyak, kami mengharapkan volume sampah tidak akan terlalu jauh dari volume sampah tahun sebelumnya," kata Dadi.

Tahun lalu, kata Dadi, sampah memang terkendali. "Cuma yang membuat repot adalah sampah-sampah yang tercecer karena luapan massa tumpah ruah di jalan protokol, pusat perbelanjaan, dan pusat-pusat keramaian," katanya.

Ia menjelaskan, para petugas kebersihan yang lembur pada malam takbiran akan diberikan upah masing-masing sebesar Rp 15.000 per orang untuk petugas kebersihan, Rp 25.000 per orang kepada pengemudi truk sampah, dan Rp 20.000 per orang kepada kru yang bertugas malam itu seperti kondektur.

Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat, warga Jakarta menghasilkan 6.000 ton sampah. Setiap hari 7 sampai 10 persen di antaranya tidak terangkut mobil Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir Bantar Gebang, Bekasi. Sampah-sampah tersebut selain dibuang warga ke saluran air, juga tercecer di tempat pembuangan sementara yang tersebar di Jakarta. (PIN)

Post Date : 11 November 2004