Sampah Menumpuk di Jalan

Sumber:Kompas - 07 Januari 2010
Kategori:Sampah Jakarta

Tangerang Selatan, Kompas - Sampah rumah tangga dan pasar menumpuk di sejumlah titik di Kota Tangerang Selatan, Rabu (6/1). Penumpukan itu terjadi setelah Pemerintah Kabupaten Tangerang menghentikan operasional 38 armada pengangkut sampah.

Tangerang Selatan (Tangsel) juga dilarang membuang sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah milik Kabupaten Tangerang di Jatiwaringin, Mauk. Selama setahun terakhir ini, 38 kendaraan itu dipinjamkan Pemkab Tangerang untuk melayani wilayah pemekaran Tangsel.

Sejauh pengamatan, sampah menumpuk di sejumlah titik, antara lain, di pinggir Jalan Raya Pondok Ranji, tepatnya di RT 01 RW 01, di pinggir Jalan Kampung Sawah, dan di Jalan Ki Hajar Dewantoro, Ciputat. Di sepanjang Jalan Ki Hajar Dewantoro ini sampah juga menumpuk di beberapa tanah lapang. Sebagian warga membakar sampah di tanah lapang yang dijadikan tempat pembuangan sementara.

Karena sampah tidak terangkut, warga meletakkan sampah di separator jalan. Pemandangan itu juga terlihat di Jalan Raya Ciputat. Di Jalan Dewi Sartika, Ciputat, di samping jembatan layang penuh tumpukan sampah.

Tumpukan sampah yang lebih parah di lahan pembuangan sementara (LPS) di Pasar Ciputat. Sampah rumah tangga dan pasar memenuhi sebagian badan jalan sehingga hanya sepeda motor yang bisa melintas di salah satu jalur jalan itu. Kendaraan roda empat atau lebih yang melintas di jalan itu terpaksa menggilas sampah yang sudah melebar ke badan jalan.

Sunarti (33), pedagang pasar, yang kiosnya berada di dekat LPS sampah Pasar Ciputat, mengatakan, sejak pagi hingga pukul 14.00, tidak ada aktivitas pengangkutan sampah di tempat itu.

”Hari ini tak ada petugas yang mengambil sampah. Tidak ada juga truk sampah yang mengangkut sampah. Biasanya, kalau sudah siang seperti ini, sampah sudah kosong,” ujar Sunarti sembari menunjuk sampah yang menumpuk di belakang kiosnya. Ketinggian sampah telah melebihi pembatas kios dengan LPS setinggi sekitar 50 sentimeter.

”Kemarin, Selasa, sampah sempat diangkut truk. Tetapi, cuma sekali. Sekarang sama sekali tidak ada sampah yang diangkut,” kata Ibung, pengemudi ojek di Pasar Ciputat.

Mengatasi masalah lokasi pembuangan sampah dari Tangsel itu, Penjabat Wali Kota Tangerang Selatan, Shaleh MT, mengatakan, pihaknya telah menyewa lahan milik warga di daerah Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, sebagai tempat pembuangan sampah sementara dari Tangsel.

”Kami sudah membicarakan dengan masyarakat. Kami sewa lahan itu untuk pembuangan sampah sementara,” ujar Shaleh seusai meresmikan Gedung Akademik di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Rabu siang.

Menurut Shaleh, semestinya Pemkab Tangerang tak menarik 38 armada pengangkut sampah tersebut. Pemkab Tangerang seharusnya juga tak melarang Tangsel membuang sampah di TPA sampah Jatiwaringin, Mauk.

”Truk-truk sampah itu seharusnya menjadi aset Pemerintah Tangsel setelah dimekarkan dari Kabupaten Tangerang,” ujar Shaleh. (PIN)



Post Date : 07 Januari 2010