Sampah Penuhi Kalibata

Sumber:Kompas - 15 Februari 2010
Kategori:Sampah Jakarta

Jakarta, Kompas - Luapan Ciliwung surut, Minggu (14/2). Yang tersisa di Jakarta adalah rumah-rumah terkotori lumpur dan ribuan ton sampah menyesaki Jembatan Pelangi di Kalibata dan Pintu Air Manggarai di Jakarta Selatan. Warga dan pemerintah kerja keras membersihkan sampah.

Di Jembatan Pelangi, 10 unit truk sampah, tiga alat berat, dan puluhan orang sibuk mengeruk dan mengangkut sampah. Sampah menutup hampir semua permukaan Sungai Ciliwung di sekitar Jembatan Pelangi. Beberapa pekerja bisa berdiri di atas tumpukan sampah di tengah sungai. Sampah-sampah itu berupa batang-batang kayu sepanjang 5 meter dengan diameter sampai 25 sentimeter, bambu, papan tripleks, kasur, sofa, bangkai hewan, hingga sampah plastik limbah rumah tangga.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Budi Widiantara, Minggu, mengatakan, tumpukan sampah itu terbawa arus banjir sejak Jumat (12/2). Sampah dan sisa-sisa bangunan terseret banjir bandang yang melanda kawasan Bogor, Depok, dan Jakarta.

”Sampah tertahan di Jembatan Pelangi karena jembatan ini memang rendah. Ketika air sungai tinggi seperti sekarang, sampah terhalangi. Sementara di Manggarai sampah tertahan di pintu air. Dibutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk membersihkan semua sampah dan mengangkutnya ke Bantar Gebang. Biar tidak lepas ke laut,” kata Budi.

Jembatan Pelangi, kata Budi, sejak awal Februari sudah dalam proses peninggian. Dalam beberapa bulan ke depan, jembatan yang lebih kokoh dan tinggi ditargetkan terselesaikan.

Secara terpisah, Kepala Bidang Informasi Publik DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, hingga pukul 10.00 kemarin masih ada sebagian warga yang mengungsi akibat banjir melanda rumah mereka.

Menurut Cucu, pengungsian masih terlihat di Kelurahan Bukit Duri sebanyak 10 keluarga atau sekitar 22 jiwa yang mengungsi, di Kelurahan Rawa Jati (4 keluarga, 22 jiwa), di Kelurahan Pengadegan (33 keluarga, 12 jiwa), dan Kelurahan Pejaten Timur (3 keluarga, 15 jiwa). Jumlah pengungsi pada hari Minggu jauh di bawah angka pengungsi pada Sabtu dini hari yang mencapai lebih dari 2.000 jiwa.

Cucu mengatakan, ekses banjir kiriman yang sampai ke Jakarta tidak separah tahun 2007, antara lain karena Kanal Barat sudah selesai dikeruk. Selain itu, tembusnya Kanal Timur ke laut turut mengurangi potensi genangan di sebagian wilayah Jakarta Timur.

”Saat ini kapasitas tampung air di BKB 50 persen lebih banyak daripada tahun 2007. Kalau tahun 2007 BKB hanya menampung sekitar 400 kilometer kubik air, saat ini kapasitasnya mencapai 600 kilometer kubik,” ujarnya.

Pengungsi tertangani

Sementara itu, Taruna Siaga Bencana Kota Bekasi melaporkan, sedikitnya empat kecamatan di Kota Bekasi tergenang, Sabtu lalu. Beberapa daerah yang tergenang adalah kompleks perumahan di bantaran Kali Bekasi, di antaranya Villa Jatirasa, Perumahan Jatiasih Indah, Pondok Mitra Lestari, dan Pondok Gede Permai.

Bagian tanggul Kali Bekasi yang ambrol kini sudah diperbaiki dengan pemasangan beronjong dan tumpukan karung berisi pasir.

Sementara itu, di Kabupaten Bogor, ratusan warga Kecamatan Babakan Madang yang menjadi korban bencana banjir dan longsor tertangani dengan baik. Di Kecamatan Cisarua bahkan ada beberapa pihak yang menyatakan bertanggung jawab membantu keluarga korban banjir bandang.

Minggu kemarin di Kecamatan Babakan Madang, ratusan warga dari dua kampung di Desa Karang yang mengungsi hanya tinggal delapan keluarga yang masih tinggal di pos pengungsian di Kampung Wangun I. Longsor dan banjir bandang akhir pekan lalu menghanyutkan rumah mereka tanpa sisa.

Ratusan keluarga lainnya sudah kembali ke rumah masing- masing, tetapi bantuan bahan kebutuhan pokok tetap disediakan untuk setiap warga desa.

”Kalau nanti hujan deras dan lama, mereka pasti ke posko pengungsian lagi sebagaimana prosedur tetap yang sudah kami latih,” kata Abidin, koordinator lapangan penanganan bencana dari PMI Kabupaten Bogor.

Air bah di Bogor juga menghanyutkan dan merusak belasan rumah, serta 20 hektar sawah terendam. (RTS/ART/COK/NEL)



Post Date : 15 Februari 2010