Sanitasi Masyarakat Kota Jayapura Rendah

Sumber:Cenderawasih pos - 01 Februari 2011
Kategori:Sanitasi

JAYAPURA, Pembangunan di Kota Jayapura yang kian pesat tak urung membawa dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan pemukiman di kota ini. Saking pesatnya pembangunan pemukiman membuat munculnya tempat-tempat kumuh di tengah kota yang mana hal ini sangat erat kaitannya dengan kualitas sanitasi masyarakat.

Sekda Kota Jayapura Ir. JP Nerokouw, MP dalam sambutan yang dibacakan Kepala Bappeda Kota Jayapura, Drs. Frans Pekey, M.Si mengungkapkan bahwa kondisi sanitasi masyarakat di Kota Jayapura tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan masih ada sebagian masyarakat yang belum terlayani oleh kebutuhan air bersih bahkan mencapai 48 persen. “Jadi memang sanitasi masyarakat di kota ini masih sangat rendah,” katanya pada pembukaan Lokakarya Persiapan Program Percepatan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) di Kawasan Padat Perkotaan di Aston Hotel, kemarin.

Dengan kondisi tersebut ,Pemkot Jayapura menurut Sekda Nerokouw positif dilaksanakannya program percepatan pembangunan AMPL di kawasan padat perkotaan oleh Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional bekerjasama UNICEF,CARE dan USAID Indonesia. “Untuk tahun 2011,program ini adalah yang kedua kalinya setelah sebelumnya tahun 2010 lalu juga di laksanakan program yang sama,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Jayapura, Drs. Frans Pekey, M.Si, yang ditemui usai kegiatan mengatakan Program kota II adalah salah satu agenda nasional untuk mencapai tujuan MDGs yang tujuan antara lain untuk menurunkan angka kematian ibu dan memperbaiki kesehatan Lingkungan.

Untuk tahap II ini, rencananya program tersebut akan dilaksanakan di dua tempat. “Tetapi yang dibahas dalam lokakarya ini ada tiga atau empat lokasi, karena itu akan dibicarakan kira-kira mana yang paling mendesak untuk diterapkan program ini,” ucapnya.

Meskipun demikian, Pekey mengakui bahwa yang akan dijadikan pilot proyek hanya dua kelurahan yang diprioritaskan pada pemukiman disekitar bantaran sungai atau kali. Adapun Kelurahan yang di usulkan untuk dilaksanakan program kota II ini adalah kelurahan Bayangkara di APO, Distrik Jayapura Utara, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan di dekat kali Entrop dan keluran kotabaru, Distrik Abepura di sekitar kali Acai.

Dengan dilaksanakannya program kota II ini diharapkan akan terjadi perubahan perilaku melalui program cuci tangan pakai sabun di tingkat sekolah serta tersedianya sarana fisik MCK dan SAB, bertambahnya pengetahuan masyarakat akan pengolahan sampah dan sebagainya.”  Jadi dengan program ini lingkungan pemukiman masyarakat akan lebih sehat dan bersih begitu juga dengan perilaku masyarakat akan berubah menjadi lebih sehat dan bersih,” tandasnya.

Secara terpisah, Ketua Pokja AMPL Nasional, Nugroho Tri Utomo dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Trisno Subarka, SKM mengatakan bahwa diperkirakan setiap tahun kawasan kumuh di Indonesia bertambah sebesar 700 Ha atau sekitar 1,37 dari luasan tahun sebelumnya. “Hal ini harus tangani sehinga daerah kumuh tersebut bias diminimalisir,” katanya. Untuk itu, penting untuk mendorong program kota II di seluruh wilayah dan diharapkan bukan hanya sebatas percontohan tetapi berjalan terus dan dilaksanakan di semua daerah di tanah air. (ta/nat)



Post Date : 01 Februari 2011