Sanitation Workshop Report: Framework for Municipal Sanitation Services (Makassar, April 28-29, 2005)

Penerbit:Forum Komunikasi Air Limbah - The World Bank, 2005, i + 19 hal
Tahun Terbit:Th. 2005
No. Klasifikasi:363.72 FOR s
Kata Kunci:prosiding, laporan workshop, sanitasi, Makassar, municipal sanitation services
Lokasi:Perpustakaan AMPL
Kategori:Prosiding

Sarana sanitasi di Indonesia tertinggal dibandingkan dengan air minum maupun sarana-sarana lainnya. Pelayanan jaringan air limbah di daerah perkotaan saat ini hanya melayani sekitar 2% dari jumlah penduduk. Lokakarya sanitasi yang diselenggarakan di Makassar (April 28-29, 2005) dimaksudkan untuk mendorong adanya dialog dan pengertian diantara stakeholder di Indonesia akan pentingnya sanitasi, dan untuk bertukar pengalaman dalam praktek-praktek yang berhasil di Indonesia, di Negara-negara tetangga dan secara global, yang dapat membawa upaya pemecahan masalah sanitasi skala kota. Lokakarya ini juga diselenggarakan dalam rangka persiapan tahap pelaksanaan komponen sanitasi dalam UWSIEP.

Lokakarya diikuti oleh 61 peserta dari PDAM, perguruan tinggi, departemen terkait, pemerintah daerah, DPRD dan LSM serta beberapa lembaga internasional. Lokakarya ini dibiayai dengan dana hibah Bank Netherlands Water Partnership (BNWP) melalui Water Anchor sanitation Team dari Bank Dunia. Forum KOmunikasi Air Limbah (FORKALIM), forum yang baru terbentuk di bawah PERPAMSI untuk komunikasi mengenai sanitasi di Indonesia, turut menjadi penyelenggara Lokakarya ini bersama-sama dengan Bank Dunia. ESP-USAID menyediakan biaya perjalanan bagi peserta yang dating dari kota-kota lain. Program Air dan sanitasi (WSP-EAP) dari Bank Dunia membantu dalam perencanaan dan fasilitasi kelompok-kelompok diskusi.

Pembicara tamu diundang dari Bank Dunia dan Negara tetangga (Malaysia). Pengalaman setempat dan praktek yang berhasil dipaparkan oleh PDAM yang mengelola system jaringan air limbah, dan oleh LSM yang menoperasikan system sanitasi berbasis masyarakat. Metode diskusi partisipatif digunakan pada hari kedua, yang memastikan bahwa semua peserta terlibat aktif dalam berbagi pandangan mereka dan dapat berperan serta secara aktif dalam diskusi. Diskusi meliputi pilihan-pilihan sanitasi, mulai dari sanitasi dengan pendekatan berbasis masyarakat, sampai system skala kota; kemungkinan peran PDAM air di masa yang akan dating; dan masalah pemulihan biaya. Hal ini dipersempit menuju pendekatan-pendekatan terurai (unbundled) sebagai pendekatan yang tepat untuk memecahkan tantangan sanitasi perkotaan.

Daftar Isi:

Ringkasan

Pendahuluan dan Latar Belakang

Tujuan Lokakarya

Pesan-Pesan Penting dalam Acara Pembukaan
- Bp. Zainal Arifin, FORKALIM
- Bp. Basah Hernowo, Rirektur Permukiman dan Perumahan
- Mr. Jan Drozdz, World Bank, Jakarta
- Bp. Bambang Goeritno, Direktur Bina Teknik, Departemen Pekerjaan Umum
- Bp. Ilham Arief Sirajuddin, Walikota Makassar

Hal-hal Penting dari Presentasi dan Diskusi
Sesi 1: Contoh-Contoh Global dan Pembelajaran dalam Sanitasi Skala Kota termasuk Masyarakat Miskin Perkotaan
Sesi 2: Pendekatan dalam Pemulihan Biaya untuk Sanitasi Skala Kota
Sesi 3: SBM dan Pemetaan sebagai Tahapan Menuju Sanitasi Perpipaan yang Efisien
Sesi 4: Memperkuat Utilitas Menyediakan Pelayanan Sanitasi untuk Masyarakat Miskin

Rangkuman Presentasi Pleno dari Kelompok Diskusi
Kelompok 1: Mengenal lebih jauh tentang SBM dan mengintegrasikannya pada sanitasi skala kota
Kelompok 2: Persiapan untuk Sistem Perpipaan dan pengkajian Kelayakan
Kelompok 3: Posisi dan Peranan PDAM dalam Mengelola Sanitasi Perpipaan
Kelompok 4: Masalah Pemulihan Biaya dalam Sanitasi

Langkah Selanjutnya

Ucapan Terimakasih

Lampiran-lampiran
Lampiran 1: Bahan-bahan Presentasi Pembicara
Lampiran 2: Rangkuman dari Pertanyaan dan Jawaban dalam Diskusi Pleno
Lampiran 3: Bahan-bahan Kelompok Diskusi
Lampiran 4: Ringkasan singkat dari laporan sanitasi tiga kota
Lampiran 5: Agenda Lokakarya
Lampiran 6: Daftar Peserta
Lampiran 7: Ringkasan Evaluasi Lokakarya

 

 


 



Post Date : 02 September 2006