Sarana Air Bersih Belum Berfungsi

Sumber:Fajar - 22 Mei 2005
Kategori:Air Minum
SINJAI -- Warga Desa Saukang rupanya mulai tak sabar menanti beroperasinya Sarana Air Bersih (SAB). Sampai, Minggu, 22 Mei, warga mengaku tidak mengetahui pasti kapan proyek yang diperuntukkan bagi warga miskin itu difungsikan. Proyek yang dananya bersumber dari pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) itu sedianya sudah dinikmati warga sejak awal tahun 2005 ini. Sarana air bersih yang dianggarkan Rp245 juta yang berlokasi di Mangottong tersebut dibangun pada November 2004.

Selain masalah belum beroperasinya proyek ini, masyarakat juga mempertanyakan adanya pipa yang menuju ke komplek Perumnas Lambassang, Kelurahan Samataring. Padahal, sepengetahuan warga proyek itu khusus diperuntukkan bagi warga Saukang.

Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Desa Saukang Abdul Salam, mengatakan, jumlah Kepala Keluarga (KK) di desa itu hampir 3.000. Sementara kapasitas produksi SAB tersebut diperkirakan hanya lima liter per detik. Menurut hitungannya, produksi air tak mencukupi warga Saukang sendiri.

"Kita heran, mengapa ada pipa juga untuk Perumnas di Samataring itu. Sebenarnya tidak ada masalah dialirkan ke desa tetangga, tapi, nanti kebutuhan warga Saukang tertutupi," kata Abdul Salam.

Ia menambahkan, terdapat keganjilan dalam pelaksanaan proyek ini. Seharusnya, Bamus menjadi pelaku utama. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. "Bamus hanya dijadikan alat untuk melegalkan proyek ini atau dengan kata lain hanya stempel. Terus terang kami kecewa," katanya.

Dikonfirmasi soal belum berfungsinya SAB tersebut, Pimpinan Proyek Abdul Kadir, mengatakan hal itu disebabkan masih adanya peralatan pompa yang belum lengkap. Menurutnya, alat tersebut sementara dipesan dan dalam waktu singkat akan dipasang.

"Proyek ini dikerjakan oleh Bamus. Kami hanya mediator saja. Soal aliran pipa ke Perumnas, memang ada. Hal itu karena pelaksanaan proyek ini bekerja sama dengan Perumnas. Pihak Perumnas yang menyiapkan pompanya," tambahnya.

Abdul Salam sendiri mengaku tidak tahu menahu soal kerja sama dengan Perumnas tersebut. Sepengetahuannya, dana proyek bersumber dari subsidi BBM untuk rakyat miskin. "Anggarannya hingga kini sudah lebih besar dari Rp245 juta. Sebab, hampir setiap ada bantuan desa, selalu dialihkan untuk proyek ini," tandasnya.



Post Date : 22 Mei 2005