Sarana Terbatas, Pelayanan PDAM Terhambat

Sumber:Fajar - 26 April 2005
Kategori:Air Minum
BULUKUMBA -- Pantas saja, keluhan warga selama ini tentang pelayanan air bersih dan sehat oleh PDAM, tidak tersalurkan dengan baik. Beberapa fungsi internal instansi tersebut mandul, utamanya fungsi lapangan atau yang bersentuhan langsung dengan pelanggan.

Soalnya, sarana penunjang peningkatan bagi pelayanan konsumen di perusahaan daerah di Bulukumba ini, terbatas bahkan boleh dikatakan tidak lengkap.

Al hasil, segala kinerja petugas lapangan, seperti distribusi, pengadaan alat, maupun perbaikan pipa yang rusak, jadi terhambat. Wajar saja, kalau pelanggan yang merasa dirugikan, mengancam untuk menolak pembayaran rekening air tersebut.

"Pelanggan hanya bisa mengeluh, sementara kebijakan PDAM untuk melakukan perbaikan pelayanan, sepertinya tidak ada usahanya. Jadi, keresahan mengenai air bersih di daerah ini, sudah bukan hal yang baru lagi," ungkap pelanggan yang biasa disebut Pak Haji di kampung Elaela.

Ketika keluhan warga ini dikonfirmasikan ke salah seorang petugas distribusi PDAM, Husain, baru-baru ini, diketahui bahwa persoalan peralatan dan bahan yang dibutuhkan di lapangan yang jadi kendala petugas. Saat ditanyakan penyebabnya, pria ini mengatakan, kalau ternyata fungsi dan tugasnya yang bersentuhan langsung dengan pelayanan pelanggan itu, tidak ditunjang operasional dari perusahaan. Sehingga, tambahnya, dia dan petugas lainnya, tidak mampu berbuat banyak saat menerima keluhan dari pelanggan.

Direktur Utama PDAM Bulukumba, HA Nur Nawir yang dikonfimasi kemarin, membantah kalau pihaknya dianggap terlambat menindaki keluhan tersebut. Bahkan saat ada keluhan, pihaknya langsung menginstruksikan petugas turun ke lapangan.

"Kami mengakui kalau ada keterbatasan anggaran dan adapun biaya operasional, memang tidak tersedia. Mengenai bahan, seperti pipa, kami baru mengordernya dari Makassar dan akan tiba dua hari ini. Tapi, secara umum, bahan dan peralatan di gudang hampir tersedia," ungkapnya mengakui ada keterbatasan anggaran di PDAM.

Persoalan kebijakan lain yang terhambat, diakui Nur yang ditemui di ruang kerjanya, kalau dia tidak tahu persis, sebab selama kurun tiga bulan ini baru masuk kantor karena sakit. Sedangkan soal kurangnya pasokan air bersih di Bulukumba saat ini, dipengaruhi faktor musim kemarau. Tapi khusus di kampung Nipa-nipa, tambahnya, memang kurang tersalurkan, persoalan pipa yang ada sekarang terbilang kecil ukurannya sehingga kurang bisa menampung jumlah pelanggan, terang Nur menjanjikan penggantian pipa lebih besar di lokasi tersebut.



Post Date : 26 April 2005