|
Banda Aceh, Kompas - Sedikitnya 12.000 hektar tanaman padi di Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, mati akibat air bah selama sepekan terakhir. Banjir juga menyebabkan hanyutnya belasan rumah penduduk, dan hancurnya satu bendungan. Camat Teunom Asyari mengatakan, petani mengalami kerugian besar akibat bencana alam itu. Banjir akibat hujan dan meluapnya sejumlah sungai melanda Kabupaten Aceh Jaya sejak 26 September lalu. Namun Kecamatan Teunom dilaporkan yang terparah. Hubungan darat Banda Aceh ke pantai barat-selatan sempat terputus akibat badan jalan tergenang air yang tingginya lebih dari satu meter. Namun, hari Minggu (3/10) hubungan darat itu telah normal kembali meski pengguna jalan raya harus hati-hati akibat badan jalan masih licin. Pihak kabupaten belum memiliki data kerugian akibat bencana alam tersebut. Humas Kabupaten Aceh Jaya, Saifuddin, mengatakan, data kerugian masih dikumpulkan di lapangan. Yang jelas, katanya, hampir semua kawasan di Aceh Jaya terserang banjir. Namun Kecamatan Teunom merupakan yang terparah. Sementara itu, Camat Teunom Asyari dalam laporan tertulis kepada pihak kabupaten mengatakan, selain hancurnya 12.000 tanaman padi yang berumur sekitar sebulan itu, juga mematikan ratusan hektar tanaman palawija petani. Dua jembatan desa juga hanyut. Jumlah kerugian belum bisa ditaksir, namun katanya tidak ada lagi warga yang mengungsi. Tadinya warga memang sempat mengungsi ke desa-desa terdekat yang aman, namun mereka telah kembali. Adapun warga yang rumahnya rusak masih menumpang di rumah-rumah tetangga. (NJ) Post Date : 04 Oktober 2004 |