SBY: Jangan Anggap Sepele Banjir Jakarta

Sumber:Kompas - 01 Nopember 2011
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta Selatan, Senin (31/10) pagi, mendapat perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden memerintahkan persoalan banjir tidak dianggap sepele dan segera ditangani.
 
”Saya mendengar ada laporan banjir di Jakarta Selatan, tetapi sudah diatasi. Saya berpesan kepada Wapres untuk menyampaikan juga kepada Gubernur DKI Jakarta dan pihak lain untuk melakukan langkah pencegahan yang baik karena musim sekarang sulit diterka. Kita mengetahui Asia Tenggara dilanda besar, utamanya Thailand, sehingga kita siap saja,” kata Presiden di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma sebelum bertolak ke Paris, Perancis.
 
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, yang turut mengantar keberangkatan rombongan Presiden di bandara, menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan penanganan banjir di wilayah Pondok Labu, Jakarta Selatan. ”Semua sudah kami siapkan. Jangka panjang akan kami bangun waduk di sana. Pembebasan tanahnya dimulai tahun depan,” katanya.
 
Fauzi menambahkan, jika waduk di sana selesai dibangun, dipastikan tidak ada lagi banjir di kawasan Pondok Labu.
 
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyatakan, pemerintah telah mengupayakan penanganan banjir di Jakarta Selatan. Agung menyebutkan, banjir di kawasan itu disebabkan adanya pengurukan tanah yang dilakukan salah satu instansi pemerintah yang mengenai badan sungai.
 
”Itu penyebabnya ada salah satu instansi yang nguruk, tetapi nguruknya terlalu banyak sehingga kena badan sungai. Mulai hari ini akan diperlebar. Itu sudah ditangani gubernur,” katanya.
 
Musim pancaroba
 
Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hari Tirtojatmiko mengatakan, bulan Oktober hingga pertengahan November nanti memang musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke hujan untuk wilayah Jabodetabek. Hujan akan sering turun dengan intensitas sedang hingga lebat. ”Biasanya, durasi turunnya hujan singkat tetapi disertai angin dan petir,” kata Hari.
 
Di Jakarta Utara, beberapa permukaan kali di wilayah itu naik dari kondisi normal akibat air laut pasang. Selain menyebabkan sampah yang tergenang tak dapat mengalir ke hilir dan sulit dijaring, kondisi itu juga rawan menyebabkan banjir.
 
Kali Sunter di Kecamatan Koja, contohnya, permukaan airnya sudah beberapa hari ini hampir menyentuh bibir talut kali, hanya tinggal 5-30 sentimeter. Dalam kondisi normal, permukaan air di kali tersebut berada 1 meter dari bibir talut.
 
Koordinator Rayon Satuan Tugas Banjir Koja, Dwiyanto, mengatakan, permukaan air Kali Sunter sedang diawasi. Sekali turun hujan deras dalam satu jam di Jakarta Utara, air kali akan meluap dan membuat banjir.
 
Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Utara Rifig Abdullah mengatakan, pasang air laut saat ini cukup tinggi. Di peil Priok, permukaan air laut mencapai titik 2,18 meter. Biasanya permukaan air laut itu hanya 1,80 meter.
 
”Jika permukaan air laut mencapai titik 2,40 meter, sungai-sungai di Jakarta Utara akan meluap dan menyebabkan banjir air laut pasang,” katanya. (WHY/NEL/MDN)


Post Date : 01 November 2011