Sebagian Warga Tolak Pembangunan TPAS Pancur

Sumber:Suara Merdeka - 05 Desember 2006
Kategori:Sampah Luar Jakarta
REMBANG - Sebagian warga Desa Karangtengah, Kecamatan Pancur, keberatan pada pembangunan tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) di wilayah mereka. TPAS itu menurut rencana menampung sampah dari wilayah Pancur dan Lasem. Mereka mengatakan, tanah yang rencananya dipakai untuk TPAS tersebut masih bermasalah.

Agus Riyanto, seorang tokoh warga Desa Karangtengah, mengatakan tanah seluas lima hektare itu pada awalnya merupakan Government Ground (GG), yakni aset desa yang digunakan untuk areal pengembalaan ternak.

Pada April 2006, tanah tersebut oleh kepala desa (saat itu) Darmo Suwito tanpa musyawarah dijual Rp 50.000.000 untuk TPAS. ''Uang hasil penjualan itu tak ada kabar beritanya, dan tidak dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,'' katanya, Senin (4/12) kemarin.

Dia mengatakan, warga sudah beberapa kali mencoba mengadakan musyawarah desa, tetapi tidak pernah ada hasil konkret yang dapat menjurus pada penyelesaian masalah.

Saling Salahkan

Dia bahkan merasa pihak desa, kecamatan, hingga pemkab terkesan saling menyalahkan, saling lempar tanggung jawab, dan mengulur-ulur waktu penyelesaian.

Karenanya, dia berharap pembangunan TPAS ditunda dulu. Jika tidak, hati warga bisa terluka dan resah, mengingat ada indikasi penyalahgunaan oleh kepala desa dalam proses pembebasan lahan tersebut.

Darmo Suwito, mantan kades Karangtengah, ketika hendak dimintai keterangan, tidak berada di tempat. Menurut Sekretaris Desa, Sutomo, mantan kades itu sedang mengurus dana pensiun orang tuanya.

Tentang proses pembebasan tanah untuk TPAS, Sutomo mengaku tidak tahu-menahu.

''Yang pasti, masalah ini telah ditangani Pemkab Rembang. Kami hanya menunggu hasil pembahasan dari pemkab,'' tandasnya. (H19-58)



Post Date : 05 Desember 2006