Sehari Sampah BKT Capai Dua Truk

Sumber:Koran Sindo - 25 Februari 2011
Kategori:Sampah Jakarta

JAKARTA (SINDO) – Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadikan Banjir Kanal Timur (BKT) sebagai salah satu tujuan wisata terancam.

Sepanjang aliran BKT dicemari sampah. Dalam sehari volume sampah BKT mencapai dua truk. Di Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur,tampak puluhan petugas mengangkat sampah rumah tangga yang mencemari BKT.Muliadi, 39,warga setempat menuturkan, pengerukan sampah di BKT sudah berlangsung tiga minggu terakhir. Menurut dia,meski tiap hari dibersihkan, sampah di kanal sepanjang 23,5 kilometer tersebut tak pernah habis. ”Sejak tiga minggu lalu sampah diangkut dengan dua truk setiap harinya. Ada puluhan orang yang mengangkut sampah dari kali ke mobil truk. Sampah diputar seperti tambang, terus ditarik ke atas,”kata Muliadi kemarin. Dia menjelaskan, sebagian besar sampah berasal dari hulu.

Namun, di beberapa lokasi ada warga yang membuang sampah ke BKT. ”Ada juga yang membuang sampah dari mobil saat melintas,” tuturnya. Meski sudah dibersihkan, masih saja tercium bau tidak sedap dari BKT, terutama saat hujan.”Apalagi kalau malam. Selain mengganggu istirahat,juga membuat banyak nyamuk,”keluhnya. Pujiono, 51, sopir truk milik Kementerian Pekerjaan Umum menuturkan, selain mengangkat sampah di sana ada juga pengerjaan mengeruk lumpur. Hal itu untuk mencegah terjadinya endapan lumpur yang mengakibatkan pendangkalan.

”Pengerukan lumpur juga kami lakukan dengan kapal.Lumpur didorong oleh kapal sampai jembatan, kemudian lumpur ditarik oleh alat berat,” tuturnya. Setiap hari sedikitnya 20 m3 sampah diangkut dari BKT.Meskipun sudah dilakukan pembersihan, masih ada saja warga yang membuang sampah ke BKT. Di bagian lain, penghijauan bantaran BKT terus berlanjut. Meski proyek ini belum sepenuhnya sempurna, ribuan pohon sudah ditanam di sepanjang 12 km proyek kanal tersebut.

“Penanaman pohon ini dilakukan sebagai pengganti pohon yang ditebang karena terkena proyek pembuatan jalan layang nontol Antarsari-Blok M,” ungkap Kepala Bidang Jembatan Dinas PU DKI Jakarta Novizal. (epan hasyim/isfari hikmat)



Post Date : 25 Februari 2011