|
Menghadapi datangnya musim kemarau Juni ini, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) sepertinya harus berpikir ekstra untuk bisa mencukupi kebutuhan air bersih bagi 17 ribu jiwa penduduk 14 desa di Kecamatan Sei Loban. Ini karena keberadaan sumur bor bantuan dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) Bandung, di Desa Dwi Marga Utama hingga kini belum bisa memberikan pelayanan maksimal. Belum maksimalnya fungsi sumur bor ini menurut Kepala Desa Dwi Marga Utama, Komariah karenakan meski sumur tersebut mempunyai kedalaman 150 meter, kapasitas air yang didapat sangat sedikit. Dikatakan, apabila disedot selama 10 menit airnya sudah habis. Bahkan air yang keluar terkadang bercampur pasir. Selain itu, kualitas airnya setelah ditandakan tenyata juga tidak layak untuk dikonsumsi karena asin seperti air laut. Informasi yang diperoleh, pihak BMG telah mengeluarkan banyak biaya sekitar Rp1,5 miliar untuk segala keperluan pembangunan seperti pengeboran sumur untuk kedalaman 150 meter 1 unit mesin air, sebuah gudang mesin, sebuah tower panjang 4 meer dan 2 buah bak air (tendon) untuk kapasitas 1200 liter. Akibat tidak berfungsinya sumur bor tersebut warga desa setempat dan sekitar tentu akan terancam krisis air bersih. Karena selama ini warga hanya berharap pada air hujan yaitu sumur tadah hujan. Sehingga apabila musim kemarau datang mereka harus rela menempuh jalan berkilo-kilo meter bahkan antre untuk memperoleh air bersih. Berdasarkan keterangan sejumlah masyarakat setempat, karena sulit mendapat air bersih mereka rela tidak mandi selama berhari-hari asal kebutuhan air minum dan memasak keluarga mereka terpenuhi. Penjabat Bupati Kabupaten Tanah Bumbu, Sukhardi melalui Kepala Bagian Ekonomi, Muhdi Abdullah dikonfirmasi, Kamis (26/5) membenarkan adanya keluhan tersebut. Menurutnya, berdasarkan keterangan kades desa setempat, keberadaan sumur bor yang dibangun sekitar tiga bulan lalu sampai sekarang memang hampir tidak berfungsi karena sumber air yang diduga ada di desa tersebut ternyata tidak maksimal sebagaimana yang diinginkan. "Berkait adanya informasi ini, Insya Allah, dalam bulan-bulan ini kami segera akan melakukan langkah-langkah antisipasi kelangkaan air bersih di desa tersebut. Rencananya, kami ada berinisiatif untuk di Desa Dwi marga Utama ini karena tempatnya tinggi akan kita buatkan sebuah penampungan air sedangkan untuk desa-desa yang ada di sekitarnya masing-masing akan diberi dua tendon," janji Muhdi. m8 Post Date : 28 Mei 2005 |