Sejak Dulu Peduli Lingkungan,Ingin Bebas Mengonsumsi Air

Sumber:Koran Sindo - 24 November 2010
Kategori:Air Limbah

CHARLOTTETOWN Pollution Control Plant adalah sebuah industri pengolahan air limbah yang bertujuan untuk membersihkan air limbah tersebut agar dapat dikonsumsi atau digunakan kembali oleh penduduk kota.

Industri ini dibangun pada 2005,menghabiskan biaya USD21,2 juta oleh Strategic Infrastructure Funding (SIF) atau Pendanaan Strategi Infrastruktur bekerja sama dengan pemerintah federal,provinsi,dan kota. Mengapa industri pengolahan air limbah didirikan? Karena masyarakat di Charlottetown sejak dulu sangat perhatian dengan kondisi air di lingkungannya agar tidak habis dipakai begitu saja.

Mereka ingin menikmati kebebasan mengonsumsi air. Industri pengolahan air limbah ini sebenarnya sudah ada dan diimplementasikan sejak 1974.Namun, mengingat industri tersebut sudah tua, dibarengi dengan perluasan permukiman dan peningkatan aktivitas bisnis, sistem sanitasi yang usang dan bencana-bencana yang telah terjadi di kota serta praktikpraktik septik yang tidak pantas di seluruh pulau PEI, pemerintah tersebut berencana membuat sebuah industri baru. Industri ini mempunyai alat-alat industri yang jauh lebih canggih dan tahan lama.Karena itu, industri baru ini merupakan implementasi dari industri lama yang sudah tidak layak pakai lagi.

Air limbah yang diolah berasal dari sisa penggunaan rumah tangga seperti kotoran manusia dan limbah air rumah tangga dari toilet, wastafel, kamar mandi, mesin pencuci piring, mesin penggiling sampah, mesin cuci, dan selokan. Untuk bagian ini,pengumpulan air limbah dibagi menjadi dua yaitu greywater dan blackwater. Greywater adalah seluruh air limbah dari perumahan-perumahan kecuali limbah toilet. Di sini proses pengolahan air limbah masing-masing dilakukan secara berbeda,dalam rangka memelihara kesehatan dan melindungi lingkungan. Berikut ini adalah sistematika proses pengolahan air limbah ini :

1.Prapengolahan


Seluruh benda-benda padat, pasir,dan kerikil kecil disaring dari air limbah.Ketika melewati tangki khusus, garpu besar, dan sebuah layar akan memisahkan bendabenda padat yang besar (plastik, kertas, kain, logam, dan pasir) dari alur air limbah. Hal tersebut digunakan untuk mencegah kerusakan peralatan-peralatan industri, dan memfokuskan menghilangkan bahan organik dan polutan.

2.Pengolahan Primer

Setelah semua pasir, kerikil kecil, dan benda-benda padat disaring yang kemudian diangkut ke TPA, air limbah diangkut ke tangki primer.Sebagian besar air limbah ini masih mengandung lumpur dan sampah dalam jumlah yang banyak. Dalam tank tersebut, lumpur serta kotoran yang berat mengendap ke bawah, sementara sampah naik ke atas permukaan. Lumpur serta kotoran dan sampah kemudian dikikis dan disaring ke wadah lain,sedangkan perjalanan air limbah utama diangkut pada wadah berikutnya. Proses ini sudah menghapus 50% dari segala polutan yang ada dalam air limbah tersebut.

3.Pengolahan Sekunder

Sebanyak 50% sisa polutan dalam air limbah sangat sulit untuk dihilangkan. Sebagian besar kandungan zat padat tidak dapat dihilangkan dengan alat yang hanya menggunakan mesin penggaruk atau penyapu. Industri tersebut mempekerjakan sebuah reaksi biologis untuk membersihkan limbah ke dalam tangki aerasi,sebuah tangki pengaliran udara ke dalam air untuk meningkatkan kandungan oksigen lewat gelembung udara ke dalam air. Kemudian, ditaruhlah mikroorganisme dalam bioreaktor tersebut pada air limbah.Bioreaktor merupakan sebuah alat yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologis yang dapat menunjang terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi bahan yang dikehendaki. Ketika mikroorganisme terus tumbuh dan berkembang biak, mereka menjadi sangat kuat sehingga membunuh bahan-bahan organik dan polutan yang ada.

4.Pengolahan Tersier

Modifikasi dalam bioreaktor sekunder membuat mikroorganisme untuk melakukan tugas lebih lanjut yaitu menghilangkan nutrisi fosfor dan amonia (senyawa gabungan antara hidrogen dan nitrogen) agar air limbah siap untuk didesinfeksi. Proses desinfeksi dilakukan dengan Unit Ultraviolet (UV) yang menggantikan gas klorin sebagai sarana untuk mendesinfeksi air limbah tersebut. Setelah proses pengolahan selesai, air yang awalnya penuh dengan berbagai macam kotoran menjadi bersih.

Direktur industri tersebut bahkan mengatakan, air ini lebih bersih dari air pegunungan. Air bersih tersebut kemudian dialirkan kembali ke pipa-pipa perumahan untuk kebutuhan minum, mandi,cuci piring,dan banyak lagi untuk penduduk Charlottetown. Sementara sisa limbah yang dijelaskan dalam prapengolahan dan pengolahan primer dijadikan pupuk untuk kebutuhan pertanian Pemakaian air yang berlebihan di Indonesia telah menjadi pembahasan yang cukup serius di berbagai forum.Terutama di perkotaan, pemakaian air telah menjadi permasalahan yang terkadang tidak kita sadari misalnya ketika mencuci piring, air keran tidak dimatikan, tapi dibiarkan mengalir. Ketika mandi, kita menggunakan gayung sehingga banyak air yang terbuang.

Penduduk Charlottetown di PEI telah berhasil membuktikan bahwa air kotor atau limbah dapat diubah menjadi air bersih yang dapat dikonsumsi kembali oleh manusia. Setelah mengunjungi tempat ini, saya berpikir bahwa sudah saatnya Indonesia membuat sistem industri pengolahan air limbah yang lebih banyak dari kota sampai ke desa. Ini untuk melindungi dan melestarikan air bagi umat manusia agar cadangan air di bumi dapat terpelihara dengan baik. (Vita Alwina Daravonsky Busyra,Penulis adalah Pemuda Internasional Indonesia-Kanada)



Post Date : 24 November 2010