Sejumlah Daerah Terlanda Banjir

Sumber:Kompas - 09 Januari 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SEMARANG, KOMPAS - Hujan deras yang terus mengguyur sejumlah wilayah mengakibatkan banjir susulan di beberapa area permukiman sepanjang Sabtu hingga Minggu (8/1). Terpaan hujan juga menyebabkan tanah dan tebing longsor, seperti yang terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sementara saluran air limbah rumah tangga di Bali jebol.
 
Luapan air Sungai Benanain sejak Sabtu mengepung 2.650 warga desa di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Mereka tak bisa bepergian, termasuk untuk kegiatan jual-beli hasil bumi di Pasar Besikama.
 
Sementara itu, luapan air Sungai Mayang yang menggenangi rumah penduduk Desa Wonosari, Kecamatan Tempurejo, Jember, Jawa Timur, mengakibatkan 1.657 orang (840 keluarga) mengalami gatal-gatal dan diare.
 
Sebanyak enam rumah di Kelurahan Jangli Gabing, Kota Semarang, Jateng, terancam longsor akibat ambrolnya talut tebing Jalan Tol Seksi C ruas Jatingaleh-Kaligawe. Talut yang ambrol pada Sabtu sore itu menyebabkan ruas tol di Jangli tertimbun tanah setinggi 0,5 meter sepanjang 20 meter.
 
Ambrolnya talut meruntuhkan bangunan toko milik Wanto, warga setempat. Bangunan toko kelontong yang hanya berjarak 1 meter dari pagar pembatas jalan tol runtuh seluruhnya. Kini, hanya tersisa patahan tembok di bibir tebing. ”Kerugian saya dari rusak dan hilangnya barang kelontong mencapai Rp 5 juta,” ujar Wanto.
 
Juru bicara PT Jasa Marga Semarang, Agung Purwanto, menyatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk menyelidiki penyebab longsornya talut tebing itu. Kemarin, arus lalu lintas jalan tol di ruas Jatingaleh-Kaligawe berangsur normal.
 
Hujan lebat juga menyebabkan air meluap dari konstruksi proyek saluran air Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) di Jalan Muktisari, Sanur, Bali. Air menggenangi rumah milik I Gusti Murjana yang dihuni lima keluarga setinggi 30 sentimeter.
 
Bengawan Solo
 
Dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, kemarin, di Solo, Jateng, Wali Kota Solo Joko Widodo memaparkan, dibutuhkan anggaran Rp 44 miliar untuk penanganan banjir di daerahnya.
 
Anggaran tersebut direncanakan untuk merelokasi 578 keluarga yang tinggal di bantaran Bengawan Solo dengan status tanah hak milik. Sebelumnya telah direlokasi 993 keluarga dengan status tanah negara. ”Kemampuan kami hanya 30 persen dari kebutuhan dana. Kami berharap yang 70 persen dibantu oleh pemerintah pusat,” kata Joko.
 
Agung Laksono menyatakan akan mempertimbangkan usulan tersebut. ”Pemerintah terbuka untuk bekerja sama dalam hal rehabilitasi dan rekonstruksi korban bencana,” katanya.(SIR/WHO/KOR/EKI/DEN/ CHE/MKN/GRE/AYS)


Post Date : 09 Januari 2012